Pengoperasian PLTS Pebini Kintamani Masih Tunggu Izin dari PLN

plts pebini
PLTS di Rumah Pompa Pebini, Desa Catur, Kintamani. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli melakukan kerjasama dengan tiga perusahaan untuk pembangunan Pembangklit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dari 15 rumah pompa yang nantinya akan dilengkapi fasilitas PLTS baru 1 PLTS yang terbangun. Untuk pengoperasian PLTS masih menunggu izin dari PLN.

Kabag Teknik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli, Ida Bagus Prenawa mengatakan untuk menekan biaya oprasional khususnya pembayaran tagihan listrik, Perumda melakukan terobosan yakni membanguan PLTS dengan sistem On Grid. Besaran tagihan listrik berkisar Rp 700-800 juta per bulan.

Bacaan Lainnya

“Dalam membangun PLTS, Perumda jalin kerja sama dengan tiga perusahaan yang lakukan kosersium,” ujarnya, Selasa (14/2/2022).

Dalam konsersium dari tiga perusahaan masing masing miliki sub bidang pekerjaan yakni untuk kelistrikan dicover PT Energy Surya Terpadu (EST), Struktur oleh PT Nusa Sinergi Mandiri (NSM) untuk panel dan inveter tenaga surya oleh PT Agra Surya Mandiri (ASM).

Kata IB Prenawa rencana PLTS  dibangun di 15 titik rumah pompa yakni Kecamatan Bangli 4 titik, Kecamatan Kintamani 7 titik dan Kecamatn Susut serta Tembuku masing- masing 2 titik. Sebagai pilot projek PLTS dibangun di Rumah Pompa (RP 1) Desa Catur, Kintamani.

Lantas untuk pengoperasian PLTS, kata IB Prenawa masih menunggu hasil test harmonic distortion (THD) dari pihak PLN. Mengapa masih menunggu rekomendasi dari PLN karena PLTS dengan sistem on grid  masih terkoneksi dengn listrik  dari PLN.

“Beda  dengan PLTS sistem off grid, tipe ini tidak disinkronkan dengan listrik PLN. Biasanya sebagai cadangan didukung batterai untuk menyimpan energi,” jelasnya.

Sebut IB Prenawa, dengan memanfaatkan PLTS nantinya bisa menekan tagihan rekening listrik PLN  hingga 30-40 persen per bulannya.

”Pihak perusahaan yang membidangi masalah kelistrikan sedang mengurus izin ke PLN, jika izin telah keluar maka PLTS baru bisa dioperasikan,” ungkap IB Prenawa. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.