Kariasa, 15 Akomodasi Pariwisata Karangasem Kantongi Verifikasi

Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa. 

 

Bacaan Lainnya

 

KARANGASEM | patrolipost.com – Prihatin, mungkin itu yang terlintas di pikiran seorang I Wayan Kariasa yang tidak lain Ketua PHRI Kabupaten Karangasem. Musababnya, ketika Karangasem dinyatakan sebagai zona merah pandemi Covid-19 dan itu muncul di nasional.

“Ketika bicara pariwisata dan Covid-19, blank dah otaknya,” ungkap Kariasa, Jumat (14/8/2020) dengan mimik kecewa.

Menurutnya tidak ada satupun info yang menyatakan Karangasem masuk dalam zona apa pandemik Covid-19 sebelumnya, namun tiba-tiba langsung mencuat begitu saja.

“Padahal sekarang kita tengah memasuki tatanan era baru kehidupan, kita lagi menata pariwisata Karangasem,” tuturnya.

Parahnya Karangasem masuk urutan pertama zona merah dari tiga belas kabupaten secara nasional.

“Banyak yang nelpon saya menanyakan hal itu. Pak Kariasa bagaimana ini pariwisata Karangasem,” ungkapnya.

Namun ketika dirinya mengikuti webinar di Bank BPD Bali, Kamis (13/8/2020) melalui pesan singkat mendapat informasi posisi Karangasem tidak lagi di zona merah, tapi sudah turun ke zona orange.

“Bicara pariwisata kalau sudah masuk zona merah, yang jelas akan berat membangun sektor pariwisata itu sendiri,” tandasnya.

Lantas ia jelaskan, pihaknya tidak patah arang dalam upaya menggeliatkan pariwisata Karangasem. Salah satunya dengan bersurat kepada Bupati Karangasem agar seluruh jajarannya bila ada kunjungan kerja dari daerah lain untuk mewajibkan menginap di Karangasem, minimal satu malam.

“Jangan sampai kunjungan kerja ke Karangasem, menginap di Kuta, tapi ke Karangasem hanya cari cap dan tanda tangan saja. Terus kita dapat apa, dapat dimintain cap sama tanda tangan doang,” sentilnya.

Upaya menggeliatkan kembali pariwisata Karangasem tengah diupayakan dengan melakukan verifikasi hotel dan objek wisata sesuai dengan protokol kesehatan di tatanan era baru. Saat ini telah ada 15 hotel dari 400 hotel yang terverifikasi.

“Hal ini yang perlu disosialisasikan kepada seluruh jajaran OPD bagaimana Karangasem telah siap menerima wisatawan kembali,” imbuhnya.

Ia juga mewanti-wanti usaha pariwisata yang ada di Karangasem sesegera mungkin mengurus verifikasi protokol kesehatan untuk memberikan rasa aman dan nyaman wisatawan yang datang ataupun menginap.

“Jangan sampai usaha sudah buka, tapi verifikasi tidak dilakukan. Kalau terjadi transmisi atau kluster baru siapa nanti yang akan disalahkan,” katanya mengingatkan. (Red)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.