Usai Gorok Leher Ibu Kandung, Sang Anak Rehat, Pesan Kopi ke Warung

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam
Petugas kepolisian mengamankan pelaku NS, anak kandung yang mengorok leher ibunya hingga tewas. (ist)

BANDA ACEH | patrolipost.com – Seorang anak berinisial NS pantas disebut anak durhaka. Minta uang untuk beli rokok tak diberi oleh ibunya, NS kalap dan mengorok leher ibu kandungnya hingga tewas. Usai melampiaskan emosinya, pelaku rehat. Minum kopi ke warung.

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam mengatakan, Fatimah Sulaiman (63), wanita miskin ini ditemukan tewas terkapar dengan luka gorok di leher, bersimbah darah di rumahnya di Dusun Tgk. Mak Amin, Gampong Meunasah Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Senin (8/7/2020). Ternyata yang membunuh adalah anak kandungnya NS (40).

Usai membunuh ibunya, kata Rustam, pelaku langsung keluar rumah dan mengunci pintu. Bahkan NS sempat rehat. Pesan kopi di salah satu warung. Adapun motif pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap ibu kandungnya karena korban tidak memberikan uang kepada dirinya.

“Pelaku datang minta uang Rp 300.000. Sang ibu bilang tidak punya uang. Lalu dia minta Rp 20.000 buat beli rokok. Ibunya bilang tidak ada uang juga,” katanya melalui siaran pers, Selasa (9/6/2020).

Kepada polisi, pelaku mengaku sempat mengancam ibunya dengan mengunakan pisau dapur. Namun, sambung Rustam, korban tak takut dengan ancaman anaknya dan menantangnya. Mendengar itu pelaku langsung melakukan aksinya.

“Ibunya bilang silakan gorok leher saya, biar saya dapat surga. Mendengar ucapan ibunya, dia geram lalu menggorok leher ibunya,” jelasnya.

Masih kata Rustam, penetapan NS sebagai tersangka karena sejak awalnya pihaknya sudah mencurigai pelaku tak lain adalah keluarga dekat korban. Pasalnya, seluruh pintu rumah terkunci. Selain mengamankan tersangka, kata Rustam, pihaknya juga mengamankan beberapa barang bukti, yakni pakaian korban, dan pisau dapur yang digunakan pelaku untuk membunuh ibunya.

“Dia sudah kami tahan, kini kami lengkapi berkas-berkas penyidikannya,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang wanita ditemukan tewas di rumahya dengan luka gorok di leher. Diketahui, di rumah itu korban tinggal sendiri. Selama ini, korban tercatat sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) bantuan Kementerian Sosial RI untuk masyarakat miskin. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh anaknya NS.

“Korban ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB. Semua pintu terkunci dari dalam, sehingga terpaksa didobrak. Setelah anaknya melihat korban, lalu dilaporkan ke tetangga seterusnya ke desa dan polisi. Kita sudah lakukan olah tempat kejadian perkara,” kata Kapolsek Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, AKP Zulfitri.

Kurang dari 24 jam, personel Polres Aceh Utara berhasil mengungkap pelaku pembunuhan Fatimah. Kepada petugas polisi, pelaku menyebutkan sudah menyusun sejumlah skenario untuk mengaburkan kasus tersebut termasuk dengan mengunci kembali pintu rumah dan membuang pisau yang digunakan di dekat dinding kamar korban.

Pelaku sempat pergi ke Keude Kopi 39 di Kota Panton Labu namun belum sempat memesan minuman ia seperti tak nyaman dan meninggalkan warung kopi tersebut.

“Pelaku kembali lagi ke TKP, sesampai di TKP ia mengedor rumah Makbitnya yang berada di samping TKP dengan memberitahu ibunya sudah meninggal dan palaku langsung pergi memberitahu saudaranya, Ibrahim tentang kabar itu,” papar Kasat Reskrim.

Saat kembali ke TKP palaku melihat di TKP sudah banyak masyarakat dan anggota polisi. Polisi langsung melakukan olah TKP dan memeriksan saksi. Saat diperiksa oleh polisi sebagai saksi akhirnya pelaku mengaku telah menghabisi ibunya sendiri dan meceritakan kronologis kejadian tersebut.(305/kmc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.