Tiga Pekerja Tertimbun Longsor, Seorang Tewas

Lokasi tebing yang longsor, inzet: korban tewas saat berada di Puskesmas.

GIANYAR | patrolipost.com – Bencana longsor kembali makan korban di Gianyar. Dari tiga orang yang tertimbun longsor tebing, seorang tewas dan yang lain berhasil menyelamatkan diri. Saat kejadian, mereka sedang mengerjakan betonisasi terowongan di Banjar Penyabangan, Desa Kerta, Payangan, Senin (2/3/2020) pagi.

Pagi itu sekitar pukul 08.00 Wita, 3 orang pekerja asal Banjar/ Desa Kerta, Payangan  masing-masing I Rombak (50), I Made Purwata (50) dan I Made Junarta (48)  sedang mengejarkan pembetonan  terowongan.  Namun sayang, mereka kurang memperhatikan kondisi tebing di atasnya yang labil, terlebih usai diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir.

Bacaan Lainnya

Setelah melakukan aktivitas sekitar 30 menit, diduga dipicu oleh getaran saat mereka bekerja, tebing mulai labil dan diawali dengan peringatan  longsor kecil.  Disusul kemudian dengan longsor tebing yang cukup besar dan langsung menimbun mereka bertiga.

Dua orang masing  Made Purwata dan Made Junarta yang posisinya paling pinggir sempat mencoba menghindar namun tetap tertimbun  longsor sebagian tubuhnya. Sementara, I Rombak yang posisi paling tengah tidak sempat menghindar sehingga seluruh tubuhnya tertimbun.

“Setelah longsor itu, saya langsung teriak minta tolong, Saya hanya tertimbun di bagian badan ke bawah karena sempat lari menjauh,” ungkap Made Junarta, salah satu korban usai mendapat perawatan di Puskesmas Payangan.

Beberapa menit setelah kejadian, warga pun berdatangan ke lokasi untuk melakukan pertolongan. Namun sayang dengan peralatan yang terbatas, warga hanya bisa menyelamatkan dua nyawa pekerja. Sedangkan I Rombak yang posisi tertimbun paling dalam, nyawanya tidak tidak tertolong.

“Saat ditemukan, Rombak sudah tidak bergerak, kemudian langsung dibawa ke Puskesmas, namun oleh petugas dinyatakan sudah meninggal dunia,” sesal Junarta.

Kabid Kedaruratan BPBD Gianyar Ni Wayan Sri Lasmiari, hingga kini pihaknya bersama instansi terkait masih menangani bencana alam  tanah longsor tersebut. Disebutkan, tanah longsor ini memiliki ketebalan 4 meter. Longsor dari tebing setinggi 15 meter, lebar 15 meter. Terjadinya longsor diduga akibat cuaca ekstrim yaitu intensitas curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi belakangan ini. Terlebih lagi,  kondisi tanah di lokasi longsor cukup labil.

“Saat ini korban meninggal dunia sudah berada di rumah duka dan pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah. Sedangkan kondisi kedua korban lainnya sudah  membaik,” terangnya. (338)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.