Seorang Pemedek dari Pecatu Meninggal di Areal Bukit Abang Kintamani

pemedek meninggal
Proses evakuasi jenazah pemedek di areal Bukit Abang, di Kecamatan Kintamani, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Salah seorang pemedek I Wayan Ariana meninggal dunia usai melakukan persembahyangan di Pucak Bukit Abang di Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (9/4/2023 ). Diduga pemedek asal Desa Adat Pecatu ini mengalami serangan jantung dan kelelahan saat mendaki.

Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto saat dikonfirmasi membenarkan ada pemendek yang meninggal dunia.  Kronologis kejadian berawal pada Minggu sekitar pukul 09.30 Wita, I Wayan Ariana asal Banjar Tambyak Pecatu, Kuta Selatan, Badung bersama rombongan warga pesemetonan Tambyak yang berjumlah kurang lebih 43 orang, melaksanakan kegiatan pendakian di Bukit Abang. Rombongan bermaksud melaksanakan persembahyangan bersama atau tirta yatra.

Wayan Ariana beserta rombongan tiba di puncak Bukit Abang sekitar pukul 13.30 Wita. Selanjutnya, rombongan melaksanakan persembahyangan. Kegiatan persembahyangan selesai sekitar pukul 15.30 Wita.

“Usai sembahyang, rombongan akan kembali turun. Namun saat itu ada lima orang yang paling akhir kembali dari pura. Salah satunya adalah korban I Wayan Ariana,” jelas Kapolsek, Senin (10/4).

Salah satu dari lima tersebut, bernama I Wayan Kodir sempat menoleh ke arah Wayan Ariana yang posisinya paling belakang. Saat itu dia melihat Ariana dalam posisi terduduk lemas dan tidak sadarkan diri.

“Saat itu saksi sempat mengecek denyut nadi korban, namun tidak berdenyut ,” ujar Kompol Ruli.

Selanjutnya saksi memberitahukan kepada rombongan yang sudah mendahului turun melalui HT, untuk mencari bantuan kepada warga sekitar dan melaporkan ke Polsek Kintamani.

Pemedek yang lainnya lantas meminta tolong warga sekitar. Hingga pukul 17.00 Wita, puluhan warga Desa Buahan, Kintamani dipimpin Bendesa Adat Buahan I Made Antara dan tim medis bergegas ke lokasi untuk melakukan pertolongan.

“Diduga korban meninggal karena serangan jantung disebabkan kelelahan mendaki Bukit Abang,” jelasnya.

Sementara itu untuk proses evakuasi jenasah Wayan Ariana melibatkan personel gabungan yakni Tim SAR, TNI, Polri, dan Gowri Rescue Bali.

Sementara  Koordinator Pos SAR Karangasem I Gusti Ngurah Eka menyampaikan, proses evakuasi jenazah Wayan Ariana baru bisa dilaksanakan Minggu sekitar pukul 22.00 Wita. Setelah melewati proses pendakian selama 3 jam, jenazah Wayan Ariana akhirnya bisa dievakuasi dari puncak Gunung Abang sampai pos II pendakian.

Diakui dalam proses evakuasi, terjadi beberapa kendala. Pertama karena cuaca hujan yang berdampak pada turunnya kabut. Disamping itu juga mengakibatkan jalur pendakian yang terjal menjadi licin.

Dikarena kondisi tidak memungkinkan, maka proses penurunan korban dari pos II ke parkiran dilanjutkan Senin pagi sekira pukul 07.00 Wita.

“Jenazah akhirnya bisa diturunkan sampai parkiran sekitar pukul 12.30 Wita dan selanjutnya dibawa ke rumah duka,” ungkapnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.