Protes terhadap Perang, Seniman Israel Ogah Mewakili Negaranya pada Pameran Seni di Venesia

patir
Seniman Israel, Ruth Patir. (instagram @ruthpatir)

VENESIA | patrolipost.com – Seniman Israel Ruth Patir menolak dipilih untuk mewakili Israel di pameran seni bergengsi Venice Biennale. Patir menyampaikan pada Selasa (16/4/2024)  bahwa dia menolak untuk membuka paviliun nasional mewakili negaranya sampai ada kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.

“Saya merasa waktu untuk seni sudah hilang,” tulis Ruth Patir dalam pernyataan di Instagram, menjelaskan mengapa dia dan dua kurator pameran memutuskan untuk menutup pertunjukan.

“Jadi jika saya diberi panggung yang luar biasa, saya ingin menjadikannya berarti,” katanya.

Hampir 9.000 orang, termasuk seniman dan direktur museum, menandatangani seruan online pada bulan Februari yang menyerukan agar Israel dikeluarkan dari pameran seni Biennale dan menuduh negara tersebut melakukan genosida di Gaza selama perang melawan Hamas.

Israel menolak tuduhan genosida dan penyelenggara Biennale serta pemerintah Italia menolak petisi tersebut, dengan mengatakan bahwa sangat penting bagi Israel untuk diberi ruang pada pertunjukan tersebut.

Melansir reuters,  dijuluki sebagai “Olimpiade seni dunia”, Biennale merupakan salah satu acara utama dalam kalender seni internasional.  Edisi tahun ini, “Foreigners Everywhere” akan menjadi tuan rumah paviliun dari 90 negara antara tanggal 20 April sampai 24 November.

Patir, yang karyanya untuk Venesia mencakup video patung kesuburan kuno sebagai komentar mengenai peran perempuan, dipilih tahun lalu untuk mewakili Israel oleh panel profesional seni yang ditunjuk oleh Kementerian Kebudayaan Israel.

Pameran seniman Israel sebagian didanai oleh pemerintah Israel.  Pihaknya belum memberikan komentar mengenai keputusan Patir untuk menutup acara tersebut.

Patir menulis bahwa dia menentang boikot budaya, namun menyatakan sebenarnya dia sudah tidak tahan dengan situasi perang dan mengharapkan realisasi gencatan senjata.

“Saya lebih memilih untuk bersuara bersama orang-orang yang mendukung saya dalam seruan mereka, gencatan senjata sekarang, membawa orang kembali dari penawanan. Kami tidak tahan lagi,” pungkas Ruth. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.