Kasus DB di Kabupaten Bangli Meningkat Sejak Dua Tahun Terakhir 

foging bangli
Petugas saat lakukan fogging di rumah warga. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Jumlah kasus Demam Berdarah di Kabupaten Bangli mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Data di Dinas Kesehatan Bangli menunjukkan pada tahun 2021 tercatat sebanyak 81 kasus dan tahun 2022 sebanyak 161 kasus. Sedangkan untuk tahun 2023 hingga bulan Juli sudah tercatat sebanyak 186 kasus

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Sudarama saat dikonfirmasi membenarkan jika jumlah kasus DB tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dua tahun terakhir.

Bacaan Lainnya

Menurut Nyoman Sudarama ada beberapa indikator penyebab meningkatnya kasus DB, diantaranya mobilitas masyarakat ke daerah endemis sangat tinggi. ”Kondisi pasca Covid-19 mulai normal, mobilitas masyarakat Bangli ke daerah endemis DB cukup tinggi. Ini menjadi penyebab meningkatnya jumlah kasus DB,” ujarnya, Kamis (24/8/2023).

Selain itu faktor penyebab lainnya karena terjadi peralihan antara musim penghujan ke musim panas. Musim peralihan berimbas pada meningkatnya populasi nyamuk sehingga berimplikasi meningkatnya jumlah kasus DB.

Berbagai langkah telah dilakukan untuk menekan penyebaran penyakit DB yakni dengan melakukan pengasapan (fongging) di wilayah yang ditemukan kasus DB. Untuk kegiatan fogging pemerintah daerah mengalokasikan anggaran Rp 186 juta.

“Setiap ada temuan atau laporan adanya  kasus DB,  tim akan turun lakukan fogging. Rata-rata  anggaran untuk fogging Rp 15 juta per bulan dan anggaran masih aman untuk melakukan fogging hingga  akhir tahun,” sebutnya.

Selain fogging, upaya pencegahan dilakukan lewat penyebaran serbuk abate serta lakukan sosialisasi.

Kata Wayan Sudarama, peran serta masyarakat paling penting dalam upaya menekan kasus DB, yakni dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Upaya memberantas atau memutuskan daur hidup nyamuk Aides Agepty  dilakukan  lewat gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

”Kami juga mengimbau kepada masyarakat jika alami sakit untuk segera mendatangi pusat pelayanan kesehatan terdekat sehingga penanganan bisa lebih cepat dilakukan,” ujar Nyoman Sudarama. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.