Digigit Anjing Rabies, Warga Uma Anyar Bangli Meninggal Dunia

vaksinasi rabies
Proses vaksinasi dan eliminasi anjing di wilayah Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Seorang warga Banjar Uma Anyar, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli yakni I Ketut S, (54) suspect rabies. Karena kondisinya mengkhawatirkan akhirnya yang bersangkut dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia.

Pasca meninggalnya Ketut S, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli melakukan vaksinasi dan eliminasi anjing di wilayah Banjar Uma Anyar, Senin (19/12/2022).

Bacaan Lainnya

Perbekel Tamanbali, I Nyoman Suargita saat dikonfirmasi membenarkan bahwa salah satu warga meninggal dunia akibat rabies. Menurutnya Ketut S yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh bangunan tersebut sempat digigit anjing sekitar dua bulan lalu. Namun yang bersangkut menolak untuk divaksin dengan alasan luka kecil.

“Korban sejatinya sudah membersihkan luka gigitan anjing sendiri, namun saat disarankan vaksin menolak,” ungkap Nyoman Suargita.

Sementara Kepala Dusun Uma Anyar, I Ketut Darmada menjelaskan sekitar dua bulan lalu terjadi kasus gigitan anjing yang menimpa tiga orang, salah satunya Ketut S. Dari tiga orang tersebut dua orang diantaranya mengalami luka, sedangkan satu orang lagi tidak mengalami luka.

“Yang satu orang ini tidak luka, gigitan hanya di celana tidak sampai mengenai kulit, sementara satunya lagi alami luka namun telah jalani vaksin,” ungkapnya.

Setelah mengalami gigitan pada bagian kaki tersebut, Ketut S menolak untuk divaksin. Menurut Ketut Darmada, pihaknya sejatinya sudah mewanti-wanti agar vaksin. “Tidak hanya saya saja yang meningatkan tetapi juga keluarganya. Hanya saja almarhum menganggap  lukanya ringan sehingga tidak perlu vaksin. Saya sudah tegaskan bahwa vaksinasi gratis. Saya sempat menonton video orang yang positif rabies, kondisinya sangat memprihatinkan. Maka itu saya mengingatkan warga yang digigit anjing agar divaksin,” jelasnya.

Kata Ketut Darmada, sebelum meninggal, Ketut S menunjukkan gejala seperti orang terpapar rebies. Selain kondisi drop karena susah makan juga tingkah lakunya tidak biasa. Pihak keluarga lantas membawa ke RSU Bangli, Jumat (16/12) sore. Selang beberapa waktu tepatnya, pada Sabtu (17/12) dini hari, Ketut S dinyatakan meninggal dunia. “Jenasah telah dikubur,” sebutnya.

Diakui jika pihaknya kehilangan atas kepergian Ketut S, mengingat Ketut S rajin bermasyarakat dan juga di adat. Bahkan sebelum meninggal Ketut S sempat membantu warga yang sedang bedah rumah.

Terpisah, Kabid Keswan Dinas PKP Bangli, I Wayan Darsa menyampaikan pihaknya telah melakukan vaksinasi dan eliminasi. Yang mana hasilhnya eliminasi anjing sebanyak empat ekor. Untuk vaksinasi anjing sebanyak 45 ekor dan kucing ada dua ekor. Untuk mengatasi penyebaran rabies pihaknya telah mengimbau masyarakat agar tidak melepasliarkan anjing peliharaanya. Selain diikat dan diberikan makan, anjing agar diberikan vaksinasi secara berkesinambungan.

“Jika terjadi kasus gigitan agar segera ditangani baik layanan Puskesmas maupun rumah sakit,” ujarnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.