IKB Flobamora Bali Bantah Terlibat Proyek

DENPASAR | patrolipost.com – Pengurus Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Bali membantah keterlibatan pengurus dalam urusan dengan kerja proyek dan upah buruh yang berujung keributan yang dilakukan oleh 8 orang Sumba, NTT. Bantahan ini disampaikan Ketua IKB Flobamora Bali, Yosep ‘Yusdi’ Yulius Diaz dalam realase yang dikirim ke Bali Tribune, Kamis (6/6) malam.

Bantahan Yosep Yulius Diaz ini lantaran adanya informasi yang beredar bahwa salah seorang pelaku bernama David Rangga Tena (23) bertemu dengan pengurus Flobamora Bali terkait masalah proyek, tapi tidak mendapatkan jawaban dan solusi. Sehingga David mengajak Geradua Rendi sama-sama ke lokasi proyek dan terjadilah pelemparan.

“Selama ini Flobamora Bali yang selalu menuntaskan semua kerja dan karya sosialnya secara sukarela dan tidak berbiaya. Pengurus Flobamora tidak ada yang urus proyek itu,” ujar Yosep Yulius Diaz.
Dikatakan Yosep, diduga orang yang bertemu dengan pelaku tersebut adalah oknum yang mengatasnamakan Flobamora Bali. Sebab, terdeteksi dan disinyalir belakangan ini  ada beberapa oknum yang mengaku sebagai pengurus atau Satgas Flobamora Bali atau komunitas asal NTT yang digunakan untuk kepentingannya sendiri.
Munculnya komunitas atau perkumpulan yang bercirikan NTT di Bali, namun gaya dan caranya tidak selaras dengan semangat “dimana bumi dipijak di sana langit dijunjung”. Hal ini telah mengakibatnya banyaknya komen negatif dan ungkapan antipati di medsos.
“Kelompok-kelompok ini akan didekati dan diimbau untuk membaur ke unit paguyuban asal Kota/Kabupaten NTT di Bali,” imbuhnya.
Terkait insiden hari Rabu  (5/6) di Jl Tukad Balian, selain pelaku keributan juga ikut terjaring 22 orang asal Sumba Barat Daya yang berada di lokasi tanpa indentitas. Mereka terjaring murni karena tidak bisa menunjukan identitasnya. Mereka diamankan di Kantor Sat Pol PP Denpasar.
Malamnya sekira pukul 19.30 Wita, Yosep Yulius Diaz dikontak oleh Ketua FKPEN (Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara) Bali,  AA Bagus Ngurah Agung yang menyampaikan Kabid Penertiban Sat Pol PP Kota Denpasar mau koordinasi.  Hasil komunikasi, bahwa ada 22 orang yang diamankan oleh Pol PP karena tidak beridentitas. Sebanyak 17 laki 5 perempuan kesemuanya berasal dari Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya.
“Mereka ini tidak melakukan tindak pidana, melainkan tidak memiliki identitas diri,” terang Yosep Yulius Diaz.
Pada pukul 21.30 Wita, Tim Flobamora Bali merapat ke Kantor Sat Pol PP Kota Denpasar. Ternyata dari informasi 22 orang tersebut, 7 orang sudah diperkenankan pulang. Sementara 5 orang laki dan 2 perempuan karena ada yang antar KTP mereka. Kemudian 1 lagi bisa pulang karena temannya antar KTP-nya yang tertinggal di bedeng mereka.
“Flobamora Bali bantu komunikasi dengan mereka menggunakan bahasa daerah dan mereka mengatakan dipekerjakan oleh Pak Kadek. Hasil komunikasi dengan Pak Kadek, yang bersangkutan akan datang tadi pagi (kemarin – red). Dan informasi terakhir, saat ini pukul11.27 Wita Pak Kadek ditemani Kasatgas Flobamora Bali sudah di Kantor Pol PP untuk penyelesaian selanjutnya. Flobamora Bali selama ini urus masalah sosial. Tidak ada urus proyek dan mediasi untuk kepentingan pribadi,” tandasnya. (ray)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.