Gubernur Koster, Disiplin Kunci Pulihkan Kembali Perekonomian Bali

Tatanan era baru pariwisata Bali. 

 

Bacaan Lainnya

BADUNG | patrolipost.com –Memulihkan pariwisata yang mengalami goncangan dan keterpurukan akibat adanya pandemi Covid-19 selama enam bulan terakhir merupakan upaya bersama, dimana harus diakui jika pariwisata Bali penopang perekonomian Bali. Begitu disampaikan Gubernur Bali, I Wayan Koster disela kegiatan penerapan Tatana Baru Pariwisata di kawasan luar tujuan wisata Uluwatu, Desa Pecatu, Badung Sabtu (22/8/2020).

Ia mengamati beberapa destinasi wisata sudah mulai menggeliat. Andai saja protokol kesehatan Covid-19 bisa dijalankan dengan baik dan tertib, upaya pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata bisa diwujudkan.

“Kita sama-sama disiplin, komitmen dan memiliki rasa tanggung jawab untuk menjalankan kebijakan pemerintah memulihkan perekonomian Bali, khususnya,” tandasnya.

Ia meyakini dengan geliatnya pariwisata, kontraksi pada triwulan ketiga akan bisa melandai. Hanya satu kuncinya agar wisatawan mau kembali datang ke Bali yaitu bagaimana manajemen Covid-19 dikelola dengan baik.

Gubernur Koster juga menghimbau masyarakat agar tidak terpengaruh pada siapapun juga, agar tidak taat atau disiplin mengikuti protokol kesehatan Covid-19, misalnya ajakan untuk tidak memakai masker.

“Jangan mengikuti hasutan yang akhirnya akan membuat perekonomian Bali semakin terpuruk. Jangan biarkan Bali terlalu lama terpuruk akibat gangguan pandemi Covid-19,” katanya mewanti-wanti.

Diakui Gubernur Koster, dampak pandemi Covid-19 sangat terasa di semua kabupaten/kota di Bali. Lantaran itulah ia mengajak stakeholder dan masyarakat mengambil langkah-langkah untuk memulai pemulihan kepariwisataan di Bali sebagai upaya kita bersama untuk kembali memulihkan perekonomian sejak pandemi Covid-19.

Tentu saja apa yang disampaikan Gubernur Koster sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang disampaikan pada saat Rapat Koordinasi Gubernur se Indonesia di Jakarta (15/7/2020) lalu.

Ada dua hal yang disampaikan Presiden Jokowi. Pertama, agar pemerintah daerah menangani Covid-19 ini semakin baik. Kedua, bersamaan dengan penangan Covid-19 ini juga harus mulai dilakukan pemulihan ekonomi nasional dan perekonomian di daerah.

“Keduanya harus dilaksanakan secara bersamaan yaitu untuk mewujudkan masyarakat produktif namun tetap aman dari Covid-19,” ucap Gubernur Koster.

Lantaran itulah Gubernur Koster yang juga selaku ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 di Provinsi Bali, melaksanakan arahan Presiden dengan melibatkan semua unsur yang ada.

Gubernur Koster menegaskan penanganan Covid – 19 menjadi tanggung jawab bersama, jadi menurutnya ada tiga hal penting yang mesti dicapai dalam penanganan Covid-19. Pertama, mengendalikan penambahan kasus baru positif Covid-19. Kedua, menaikkan angka kesembuhan. Ketiga, mengendalikan angka kematian.

“Oleh karena itu kita mesti bekerja keras untuk menjalankan manajemen dalam rangka penanganan Covid-19 tersebut agar tiga hal tersebut tercapai,” tukasnya, sembari mengucap syukur, Bali tingkat kesembuhannya paling tinggi sekitar 87,34 persen di banding 20 provinsi lainnya dengan kasus tertinggi.

“Kita berupaya terus angka kesembuhan ini bisa terus meningkat,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini Gubernur Koster mengungkapkan kebanggaannya, kasus Covid-19 mulai landai, terkontrol dan dikendalikan dengan dilaksanakannya protokol kesehatan Covid-19.

“Saya terus pantau pergerakan Covid-19 di kabupaten/kota bahkan sampai tingkat desa di Bali,” ungkapnya.

Sejalan dengan itu Gubernur Koster menyampaikan pemerintah juga mulai memulihkan perekonomian, khususnya sektor pariwisata.

“Dalam catatan kepariwisataan Provinsi Bali, kondisi Covid-19 inilah yang paling buruk kita alami, dan kita belum tahu kapan akan berakhir,” ungkap Gubernur Koster.

Ia mewanti-wanti agar seluruh masyakat tertib melaksanakan protokol kesehatan Covi-19 di tatanan kehidupan era baru dengan mengikuti Surat Edaran Gubernur No. 3355/2020, agar dilaksanakan dengan tertib dan disiplin oleh semua lapisan masyarakat, lebih-lebih para pelaku jasa pariwisata di Bali.

“Tujuannya tidak lain agar upaya pemulihan kepariwisataan di Bali bisa dilakukan dengan baik, nyaman dan sukses,” imbuhnya.

Gubernur koster sangat memahami sektor pariwisata Bali betul-betul terpuruk. Hal itu ditandai dengan adanya kontraksi 14,1 persen di triwulan pertama 2020, sedangkan di triwulan kedua kontraksinya lebih dalam lagi yaitu, -10,98 persen.

“Artinya, pandemi Covid-19 di Provinsi Bali memiliki dampak yang sangat serius,” ujarnya.

Ia tidak menginginkan hal ini terus berlarut-larut tanpa kepastian, harus ada tahapan dan langkah-langkah pemulihan perekonomian di Bali dengan kembali menggerakkan sektor pariwisata dan tahapan itupun telah dilakukan sebelumnya. (Red)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.