Door! 2 Perampok Truk Bermuatan Susu Tersungkur, Polisi: Otak Perampokan Orang Dalam Perusahaan

Kasubdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumsel, Kompol Suryadi
Polda Sumsel merilis soal perampokan truk bermuatan susu kemasan, Senin(11/5). (net)

PALEMBANG | patrolipost.com – Polisi menangkap dua pelaku perampokan truk pengangkut susu di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Mereka pun terpaksa ditembak karena malawan ketika ditangkap. Door! Keduanya tersungkur.

“Perlu kami sampaikan bahwa kami sudah menangkap dua pelaku perampokan salah satu truk bermuatan susu kemasan di Musi Banyuasin,” kata Kasubdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumsel, Kompol Suryadi kepada wartawan, Senin (11/5/2020).

Adapun kedua pelaku yang ditangkap di Lampung pada Sabtu (9/5) malam yaitu MJ (41) dan EY (35). Keduanya diketahui merupakan warga Lampung Selatan, Lampung. MJ dan EY, lanjut Suryadi, menjual hasil kejahatan senilai Rp 36 juta dan telah dibagikan kepada empat pelaku. Di mana para pelaku mendapat jatah berbeda-beda.

“Total susu kemasan yang diangkut sekitar 6.000 dus. Tetapi yang dapat diselamatkan sekitar 4.000 lebih, total kerugian berkisar Rp 400 juta,” kata Suryadi.

Perampokan berawal saat mobil bermuatan susu kemasan datang dari arah Sukabumi, Jawa Barat menuju Lubuklinggau 28 April lalu. Setibanya di Babat Toman, Musi Banyuasin sopir truk dipepet 4 pelaku.

Tidak sampai di situ, para pelaku kemudian memaksa sopir truk turun dan melakukan penyekapan. Bahkan korban disandera dan dianiaya dalam kondisi mata ditutup pakai lakban.

“Korban sopir truk sempat dianiaya, selesai itu korban dibuang di Empat Lawang. Kami pun langsung melakukan pengejaran para pelaku karena ini sudah menjadi atensi dari pimpinan,” tegas Suryadi.

Selain kedua pelaku, Suryadi menegaskan masih ada 2 pelaku lain yang diburu. Para pelaku yang telah ditetapkan sebagai DPO ini disebut otak pelaku perampokan.

EY yang ditemui di lokasi mengatakan jika dirinya diajak MJ dan dua rekannya. Hasil dari penjualan susu Rp 36 juta dibagi oleh pelaku utama, Heri dan Ipan.

“Pembagian nggak sama, saya dapat Rp 5 juta. Nggak tahu yang lain dapat berapa ya, semua beda-beda,” katanya.

Usut punya usut, aksi perampokan sendiri sudah lama direncanakan. Di mana salah satu pelaku yang juga otak perampokan merupakan karyawan aktif di perusahaan tersebut.

“Saya tahu semua diatur oleh Heri. Dia ini yang kasih informasi kapan mobil ini mau melintas, berapa banyak yang dibawa dan ada berapa orang di mobil,” tutup EY. (305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.