Bakal Dikunjungi Delegasi World Water Forum, Pemprov Bali Cek Kesiapan Desa Wisata Penglipuran

penglipuran1
Pemprov Bali melakukan pengecekan kesiapan DTW Panglipuran yang diperkirakan akan dikunjungi delegasi World Water Forum (Ist)

BANGLI | patrolipost com – Desa Wisata Penglipuran memiliki keunikan dan hal menarik lainnya sehingga menjadi salah satu destinasi wisata yang ditawarkan untuk dikunjungi para delegasi World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali, 18-25 Mei 2024.

Desa Wisata Penglipuran menyuguhkan bangunan tradisional yang dijaga kelestariannya dan menyandang status ‘Desa Terbersih di Dunia’.

Bacaan Lainnya

Untuk memastikan kesiapan Desa Wisata Penglipuran dalam menyambut para delegasi World Water Forum, Pemerintah Provinsi Bali melakukan pengecekan dan kesiapan desa ini.

“Selain pengecekan untuk memastikan kesiapan dalam menyambut para delegasi, kami juga melakukan pemantauan Pungutan Wisatawan Asing (PWA),” jelas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, Rabu (8/3/2024).

Menurutnya, desa wisata ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan yang lainnya, sehingga menjadi salah satu daya tarik wisata favorit di Bali.

“Desa wisata ini menyuguhkan bangunan tradisional yang terbuat dari bambu, baik itu dinding hingga atap rumah terbuat dari bambu. Ini yang dilestarikan oleh penduduk setempat hingga sekarang,” jelasnya.

Tjok Bagus juga menegaskan bahwa Bali sangat siap menyambut kedatangan para delegasi tersebut. Baik itu dari sisi akomodasi dan juga logistiknya.

“Pihak hotel itu sudah tahu, kalau delegasi dari negara tertentu sudah diketahui apa menu makanan yang bakal disuguhi,” katanya.

Menurutnya, para delegasi yang bakal ke Bali mencapai 30 ribu. Mereka mulai datang ke Bali pada 18 Mei.

Sementara itu, Manager Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarta mengungkapkan, DTW Panglipuran dari sisi infrastruktur, sarana prasarana, dan fasilitas sudah sangat mendukung dan memadai untuk menerima kunjungan delegasi kenegaraan.

“Kesiapan kami dalam rencana menerima kunjungan para delegasi WWF, dari sisi sarana penunjang sudah sangat siap sekali. Di samping itu pula, DTW kami sudah menyiapkan atau menambah atraksi wisata baru yakni hutan bambu yang bisa dinikmati oleh para delegasi,” ujarnya.

Terlebih dengan predikat yang disandang DTW Penglipuran sebagai salah satu Desa Terbaik di dunia yang ditetapkan oleh United Nation Tourism, menurutnya merupakan salah satu nilai lebih yang bisa ditawarkan kepada para delegasi.

Ia pun mengungkapkan tren tingkat kunjungan ke DTW dengan hawa sejuk ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

“Di tahun 2023 rata – rata per harinya kami dikunjungi oleh 3.000 orang wisatawan. Dan di tahun 2024 ini ada trend peningkatan jumlah kunjungan sekitar 3.500 orang setiap harinya, yang didominasi oleh kunjungan wisatawan Nusantara. Untuk kunjungan wisata asing pun mengalami tren peningkatan, yang awalnya sekitar 300 orang, saat ini mencapai 500 orang lebih,” jelasnya.

Saat pemantauan  dilaksanakan, terlihat adanya peningkatan pemahaman dari wisman akan pengenaan PWA setiap melakukan kunjungan ke Bali sesuai  Perda nomor 6 tahun 2023  dan Pergub Bali Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tata Cara Pembayaran Pungutan bagi Wisatawan Asing.

Dari scanning yang dilakukan oleh anggota tim pemantauan  kepada para wisman yang akan memasuki DTW Penglipuran, hanya 3 orang pengunjung yang belum melaksanakan pembayaran. Tim pemantau langsung menginformasikan untuk melakukan pembayaran melalui aplikasi Love Bali. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.