Wujudkan Ekonomi Sirkular di Bali, IPRO dan PRAISE Gandeng Pemprov Bali

Penandatanganan Nota Kesepahaman Lintas Sektor Untuk Mempercepat Ekonomi Sirkular di Indonesia yang diinisiasi oleh PRAISE dan IPRO. (Ist)

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Wujud nyata dalam upaya peningkatan pengelolaan sampah di Indonesia, dimana Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) bersama dengan Bali PET, McKinsey, ecoBali dan PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment) atau Asosiasi Untuk Kemasan dan Daur Ulang Bagi Indonesia yang Berkelanjutan, secara kolektif mendukung pengelolaan sampah terintegrasi untuk mempercepat pelaksanaan ekonomi sirkular, khususnya di Bali.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Drs. I Made Teja, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap inisiatif dan kemajuan yang telah dicapai PRAISE dan IPRO. Disebutkan, sampah merupakan salah satu permasalahan penting di Bali. Untuk turut mendukung Visi Indonesia 2045 dalam hal manajemen sampah dan mewujudkan alam Bali sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, pemerintah provinsi Bali telah mengeluarkan beberapa kebijakan Peraturan Gubernur, diantaranya Pergub Bali No 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Pergub Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.

“Namun, tentunya kami membutuhkan dukungan dari beragam pihak, salah satunya adalah pemain swasta hingga masyarakat secara umum. Kami berharap keberadaan IPRO dan penandatanganan MoU ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pengelolaan sampah di wilayah Bali,” ujar Made Teja, Rabu (21/7/2021) saat hadir secara virtual di acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Lintas Sektor Untuk Mempercepat Ekonomi Sirkular di Indonesia yang diinisiasi oleh PRAISE dan IPRO, mengusung tema “The Importance of Multistakeholder Partnership to Accelerate Circular Economy in Indonesia”.

Direktur Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia, Novrizal Tahar, yang turut serta dalam acara, menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah lanjutan yang telah dicapai oleh rekan-rekan PRAISE melalui IPRO dan sejumlah mitra pelaksana lainnya.

“Di tengah kondisi menantang saat ini, tentunya isu mengenai pengelolaan sampah kemasan dan implementasi percepatan ekonomi sirkular tidak dapat diabaikan,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penandatanganan MoU ini diharapkan dapat mengakselerasi target dari Pemerintah Indonesia untuk mengurangi timbulan sampah sebesar 30% dan meningkatkan penanganan sampah sampai dengan 70%, disamping target pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025 dan bebas sampah plastik sekali pakai pada tahun 2030.

Sejak didirikan pada tahun 2020, IPRO terus berupaya memenuhi komitmennya untuk menciptakan dan menggerakkan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, serta mampu mengubah sampah kemasan menjadi sumber daya bernilai tinggi agar memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi Indonesia.

“Kami berkomitmen terhadap percepatan ekosistem ekonomi sirkular dan dampaknya di Indonesia. Kami berharap inisiatif dan kemajuan ini dapat memberdayakan berbagai sektor untuk semakin mengelola sampah secara inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Langkah ini kami yakini dapat mendemonstrasikan jawaban atas tantangan sampah yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia. Kami berharap kedepannya semakin banyak organisasi yang akan bergabung dalam inisiatif ini melalui IPRO,” ujar Ketua Umum PRAISE, Karyanto Wibowo.

Di akhir acara, IPRO mengajak lebih banyak lagi pihak untuk terlibat dalam keanggotaan IPRO untuk meningkatkan kapasitas pengumpulan sampah kemasan, , meningkatkan akses atas bahan daur ulang, dan menerapkan model yang inklusif dalam mata rantai daur ulang, serta mengambil bagian implementasi ESR (Extended Stake Holder Responsibility) di mana peran dan tanggung jawab semua pihak terkait pengelolaan sampah dilakukan sebagaimana mestinya

Kegiatan kolaboratif dan kemitraan ini dibangun oleh PRAISE melalui kerangka kerja IPRO di Indonesia. Kerangka kerja ini merupakan inisiatif dari enam perusahaan sebagai anggota pendiri PRAISE, yaitu Coca-Cola Indonesia, Danone Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Nestle Indonesia, Tetra Pak Indonesia, dan PT Unilever Indonesia Tbk. (wie)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.