TPS3R Paku Sari Tanggulangi dan Kelola Sampah Organik Jadi Pupuk Kompos

tps
TPS3R Paku Sari Panjer, Senin (9/1/2023). (yn)

DENPASAR | patrolipost.com – Hingga saat ini Kota Denpasar telah memiliki 21 Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce and Resycle (TPS3R) pada tingkatan desa/kelurahan. Salah satunya TPS3R Paku Sari Panjer yang juga difungsikan sebagai tempat pemilahan dan pengolahan sampah organik dengan menghasilkan pupuk kompos. Hal ini juga dapat menanggulangi sampah pasca Hari Raya dan Tahun Baru 2023 di TPS3R Paku Sari yang mengalami peningkatan sebanyak 40 persen.

Kadis DLHK Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa mengatakan upaya Kota Denpasar dalam hal pengolahan sampah pada tingkatan TPS3R adalah untuk “meringankan beban” TPA Suwung. Mengingat volume sampah pasca hari raya keagamaan seperti Galungan selalu mengalami peningkatan. Dimana pada pasca Hari Raya Galungan volume sampah mencapai 900 ton.

Bacaan Lainnya

“Meningkat dari hari biasanya, meningkat sekitar 40 persen. Untuk itu, kami bergerak cepat melibatkan 21 TPS3R yang ada di titik-titik tertentu untuk dapat segera mengelola sampah sampah ini,” kata IB Putra Wirabawa.

Selain kinerja para petugas DLHK, IB Putra Wirabawa juga menyebut peran serta para warga Kota Denpasar dalam upaya pengolahan, pemilahan serta penanggulangan sampah di seluruh wilayah kota sangat dibutuhkan. Dimana pemilahan dan pengolahan sampah organik tersebut nantinya menghasilkan pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan kembali.

“Kami juga mengharapkan para warga sejak di tingkatan rumah tangga dapat terlebih dahulu melakukan pemilahan sampah. Baik organik maupun non organik. Untuk itu, mari berpartisipasi aktif dalam penanganan sampah ini,” ajaknya.

Lurah Panjer I Putu Ari Budi Wibawa mengungkapkan TPS3R Paku Sari mengimplementasikan Perwali No 45 Tahun 2020 perihal Pelaksanaan Reuse, Reduce dan Recycle (3R) dalam pengelolaan sampah berbasis sumber. Keberadaan TPS3R Paku Sari ini diharapkan mampu membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar dalam hal penanganan sampah.

“Sebagai bentuk dukungan kami dalam hal penanganan sampah di Denpasar terutama di tingkat desa/kelurahan maka keberadaan bank sampah ini diharapkan mampu melaksanakan 3R,” ujar Ari Budi.

Ari Budi menambahkan, pihaknya berharap seluruh stakeholders dapat memaksimalkan keberadaan TPS3R Paku Sari dan juga Bank Sampah Alam Asri.

Sementara penjaga atau lebih dikenal waker pengelola kawasan TPS3R Paku Sari Agus menuturkan kurang lebih peningkatan sampah pasca hari raya dan tahun baru 2023 sebanyak 40 persen. Meskipun meningkat, namun TPS3R Paku Sari tetap cukup untuk menampung sampah di Kelurahan Panjer.

Adapun proses pemilahan sampah di TPS3R Paku Sari Panjer ini terdiri dari area penerimaan, pemilihan manual, pencacahan untuk sampah, pencampuran dan pembentukan tumpukan, proses komposting, pembalikan dan penyiraman, pengendalian tumpukan suhu hingga kelembapan, dan pematangan. Kemudian pengayakan kompos halus dan pengemasan serta penyimpanan.

“Untuk menjadikan pupuk ini butuh waktu 3 bulan tergantung cuaca juga. Mulai dari penumpukan, ini juga dilakukan fermentasi dengan disiram biar lembab terus ditutup terpal. Nantinya akan ada pembusukan, ada beberapa proses dibolak balik berulang kali,” tuturnya.

Sedangkan pupuk kompos yang sudah jadi akan dikemas dengan ukuran 5 kilogram dan 10 kilogram per saknya. Selanjutnya, pupuk kompos akan disimpan dan siap didistribusikan.

“Yang beli para warga atau instansi yang membutuhkan. Kemasan 1 karung isi 10 kilogram dan ada yang 5 kilogram juga. Dijualnya yang 5 kilogram Rp5 ribu dan 10 kilogram Rp10 ribu. Kalau beli beberapa karung akan diberikan bonus atau lebihnya,” ungkapnya. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.