Upacara Ngadegang Tetap Mematuhi Protokol Kesehatan

Ritual Ngadegang di Nusa Penida tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan, Senin (11/1/2021).(ron)

NUSA PENIDA | patrolipost.com – Upacara Ngedagang merupakan ritual tahunan yang digelar Banjar Sampalan, Desa Adat Dalem Setra Batununggul, meski pandemi Covid-19 masih melanda. Upacarapun dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Ritual setiap tahun sekali yang jatuh sebelum tilem kepitu pada bulan Januari yang digelar. Kelian Banjar Adat Sampalan, I Dewa Made Suarjana saat ditemui, Senin (11/1/2021) disela-sela kegiatan upacara menyampaikan upacara Ngadegang seperti yang sudah-sudah digelar sekarang pandemik Covid-19 masih melanda. Kegiatan upacara berbeda dari sebelumnya. Adaptasi protokol kesehatan yang dilakukan setiap kegiatan upacara. Meski begitu, Suarjana mengatakan upacara tetap berlangsung penuh hidmat.

Sebelum kegiatan, Suarjana tetap mengharuskan dan mengwajibkan kepada krama menggunakan masker. Upacara melasti bagian dari awal upacara partisipasi krama yang terlibat dibatasi hanya bagian penting saja mulai sekaha baleganjur, pemundut serta para pemangku. Iapun tidak membatasi krama dalam melakukan baktinya tetapi dalam persembahyangan diatur sedemikan rupa untuk menghindari kerumunan.

Melasti berlokasi di pantai Utara Pura Dalem setempat, pelawatan barong bangkal yang telah disucikan dan sakral dan pelawatan yang lainnya diusung diikuti krama banjar.

“Upacara ngadegang sebagai makna mengingatkan umat atau karma agar tetap menjaga keharmonisasi, kesimbangan antara bhuana alit dengan bhuwana agung. Dualitas saling berhubungan dimana antara manusia dengan pencipta, alam serta manusia itu sendiri dan juga meningkatkan spiritual umat, “ ujar Dewa Suarjana. Ida Bhatara pelawatan kepundut dari Pura Gunung Hyang kesuciang ke segara.

Usai pelastian di segara, pelawatan barong bangkal dan pelawatan lainya menuju perempatan desa dengan sigab pecalang mengatur arus lalu lintas selama 45 menit terhenti. Pemangku haturkan segehan agung dengan anak ayam hitam disembleh dijadikan korban.

Upacara ngadegang, menurut Dewa Suarjana upacara ini sebagai wujud terima kasih atas karunia yang sudah berikan oleh Penguasa Alam. Ngadegang sendiri berasal dari kata ngadeg artinya berdiri. Ida Bhatara pelawatan barong bangkal melasti disucikan di segara setempat. Setelah itu, Ida Bhatara nyejer selama 11 hari.

“Awal tahun musim penghujan upacara ini digelar, hal dimaksudkan agar jagat landuh , teduh dan kerahayuan serta terciptanya kedamian setiap insan. Semoga pandemik cepat berlalu, ” tutupnya. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.