Undiksha Kukuhkan 17 Guru Besar saat Dies Natalis ke-30

undiksha1
Serangkaian Dies Natalis ke 30 Undiksha Singaraja kukuhkan 17 Guru Besar secara bertahap dari Rabu dan (18-19/1-2023). (ist)

SINGARAJA | patrolipost.com – Dalam rangka Dies Natalis ke-30 Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja mengukuhkan sebanyak 17 guru besar. Menariknya, pengukuhan kali ini sangat spesial karena jumlahnya jauh lebih banyak dari sebelumnya.

Selain itu, juga ada guru besar yang terbilang muda. Ia adalah Prof Dr I Wayan Widiana SPd MPd yang berusia 37 tahun. Akademisi asal Karangasem ini menjadi profesor bidang Ilmu Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan Dasar dan menjadi yang pertama di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pengukuan dilakukan  secara bertahap mulai Rabu (18/1) hingga Kamis (19/1/2023).

Bacaan Lainnya

Nama-nama Guru Besar yang dikukuhkan yakni  Prof Dr Ketut Agustini SSi, MSi menjadi profesor perempuan satu-satunya yang dikukuhkan dengan bidang Ilmu Teknologi Pendidikan Informatika. Sementara itu untuk 15 guru besar lainnya adalah Prof Dr I Gede Budasi MEd dengan bidang Ilmu Linguistik, Prof Dr I Putu Sriartha MS dengan bidang Ilmu Geograf, Prof Dr I Wayan Muderawan MS dengan bidang Ilmu Kimia, Prof Dr I Made Pageh, MHum dengan bidang Ilmu Kajian Sejarah, Prof Dr Gde Artawan MPd dengan bidang Ilmu Sastra Indonesia, dan Prof Dr Gede Adi Yuniarta SE Ak MSi dengan bidang Ilmu Ekonomi.

Selanjutnya, Prof Dr Dewa Gede Hendra Divayana SKom MKom dengan bidang Ilmu Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan Teknik Informatika, Prof Dr I Putu Wisna Ariawan MSi dengan bidang Ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Matematika, Prof Dr Dewa Bagus Sanjaya MSi dengan bidang Ilmu Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan Kewarganegaraan, Prof Dr Ida Bagus Made Astawa MSi dengan bidang Ilmu Pendidikan Geografi, dan Prof Dr I Dewa Ketut Sastrawidana SSi MSi dengan bidang Ilmu Kimia Lingkungan.

Berikutnya adalah Prof Dr I Gede Sudirtha SPd MPd dengan bidang Ilmu Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan Vokasi, Prof Dr Ketut Agustini SSi MSi dengan bidang Ilmu Teknologi Pendidikan Informatika, Prof Dr I Gusti Ngurah Pujawan MKes dengan bidang Ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Matematika, Prof Dr Drs I Ketut Sudiana MKes dengan bidang Ilmu Kesehatan Lingkungan, dan Prof Dr Gede Rasben Dantes ST MTI dengan bidang Ilmu Sistem Informasi/Teknologi Informasi.

Dikonfirmasi usai pengukuhan guru besar termuda, Prof I Wayan Widiana mengatakan capaian untuk meraih jabatan profesor ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, baik jajaran pimpinan Undiksha, keluarga, maupun kolega. Pria kelahiran tahun 1985 ini mengaku sudah sejak kecil memiliki harapan atau cita-cita untuk berkarir di jenjang fungsional tertinggi.

“Target ke depan saya ingin mengembangkan keilmuan di bidang kemampuan berpikir khususnya di sekolah dasar dan saya berharap bisa mengembangkan kemampuan berpikir khusus, kemampuan berpikir harmoni,” katanya.

“Jangan takut untuk mencoba, jangan takut untuk tidak diterima tapi yakin jika kita kerjakan secara teliti, cermat kemudian mengkaji dari berbagai aspek, saya yakin usulan pasti akan diterima,” ujarnya.

Sementara itu Rektor Undiksha Prof Dr I Nyoman Jampel MPd memberikan apresiasi dan selamat kepada para guru besar anyar ini. Ia juga memberikan apresiasi atas semangat dan komitmennya dalam mengajukan usulan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

“Saya targetkan tahun 2022 ada 15 profesor, tapi kita ada 17 orang,” katanya.

Pada tahun 2025, Undiksha menargetkan memiliki 100 profesor. Hal ini salah satunya untuk memenuhi syarat untuk menunju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Oleh karena itu, Rektor Jampel mendorong para dosen Lektor Kepala dan yang sudah memenuhi syarat untuk segera mengajukan usulan.

“Dengan jumlah guru besar yang kita miliki saat ini, kita sudah bisa berlari cepat sekarang. Saya yakin dengan tambahan 17 guru besar ini akan mempercepat lagi Undiksha mencapai cita-citanya menjadi Universitas Unggul Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana di Asia Tahun 2045. Ini bisa kita capai kalau bisa 10 atau 15 tahun lebih cepat,” pungkasnya. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.