Trauma Gempa, Siswa Belajar di Halaman Sekolah

Siswa belajar di halaman sekolah di bawah tenda.

SINGARAJA | patrolipost.com – Dampak gempa yang cukup kuat mengguncang wilayah Bali Utara, Kamis (14/11) sore membuat warga cemas. Selain sempat panik akibat isu tsunami, trauma gempa bumi tahun 1976 masih menghantui warga.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sejumlah sekolah lebih memilih melakukan kegiatan belajar di luar ruang kelas. Seperti terlihat di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maya, Seririt. Ratusan siswa terpaksa belajar di halaman sekolah di bawah tenda dan emper masjid. Para siswa terlihat tekun menyimak dan mengerjakan pekerjaan sekolah. Tak terlihat wajah cemas, bahkan beberapa diantarnya mengaku nyaman diajak belajar di luar ruang kelas.

Bacaan Lainnya

“Senang (belajar diluar ruang kelas) tidak takut kalau ada gempa lagi,” ujar salah satu siswa.

Kepala MI Maya, Hidayah SPd membenarkan jika siswanya diajak belajar di luar ruang kelas. Hal itu untuk menghindarkan rasa trauma setelah sempat mengalami guncangan gempa.

“Belajar di luar kelas memang kami lakukan untuk menghindari kecemasan siswa maupun walinya. Selain memang pas hari ini ada kegiatan lain sehingga anak-anak kami anggap lebih aman berada di luar kelas,” jelas Hidayah.

Tak hanya itu Hidayah juga menyebut, siswanya tidak lama berada di sekolah karena tetap bersikap waspada pasca gempa sebelumnya. “Hanya untuk berjaga-jaga saja sehingga anak-anak akan dipulangkan lebih awal,” tandasnya. (625)

Pos terkait