Reses di Buleleng, Sugawa Korry Minta Pj Bupati Buleleng Beri Subsidi Petani

whatsapp image 2023 02 07 at 18.00.40
Dr. Nyoman Sugawa Korry, saat reses di Buleleng. (foto/ist)

BULELENG | patrolipost.com – Implementasi tugas DPRD Bali, melalui reses dilaksanakan mulai tanggal 31 Januari 2023 s.d tanggal 8 Februari 2023, telah dilaksanakam beberapa titik pertemuan dengan masyarakat di Buleleng. Beberapa temuan menarik yang dipetik dari reses yakni adanya apresiasi dan masukan dari tokoh dan masyarakat.

Salah satu temuan yang didapat dalam reses kali ini yakni, keluhan masyarakat petani, yang terkesan berat, terutama petani sawah tadah hujan, yang hanya bisa panen sekali setahun dimana beban pajaknya dirasakan sangat memberatkan, disarankan petani tadah hujan dibantu sumber airnya, sehingga bisa panen minimal 2 kali, regulasi tentang pajak agar direvisi, dengan menurunkan tarif pajak, putihkan tunggakan pajak dan berikan subsidi pupuk organik kepada petani, bila perlu gratiskan pupuk organik kepada petani.

Bacaan Lainnya

“Disamping revisi perda tentang pajak, yang sangat membebani para petani, diharapkan juga Pemda Kabupaten Buleleng segera merampungkan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) dan evaluasi aturan-aturan terkait perijinan, untuk mendorong investasi di daerah Buleleng,” tukas Wakil ketua DPRD Provinsi Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry, yang juga selaku Ketua DPD Golkar Bali, Selasa (7/2/2023)

Lantas dikatakan Sugawa Korry, terkait terobosan Pj Bupati dalam hal pemberian hak-hak perangkat desa, kalau sebelumnya setiap awal tahun, perangkat desa baru menerima gaji dan hak-hak lainnya sampai bulan Maret atau April, sehingga perangkat desa harus pinjam di BumDes atau di LPD untuk bayar gaji perangkat desa, kalau sekarang awal Januari sudah menerima haknya. Tentu kebijakan ini sangat melegakan mereka.

“Begitu juga pelayanan kesehatan masyarakat seperti BPJS, kalau sebelumnya sulit dan berbelit, bahkan seringkali saya dapat aduan pelayanan terkesan sulit, sekarang info dari masyarakat cukup dengan KTP sudah bisa ditangani,” ungkap Sugawa Korry. Pendapatan daerah pun sudah meningkat cukup signifikan, dari Rp.365 M sekarang sudah dicapai 400 M lebih, sambungnya.

Namun demikian , Pj Bupati Buleleng diharapkan terus kembangkan inovasi dan kreatifitasnya, bahkan ia sempat melihat dan kondisi Pasar Banyuasri, yang dibangun dengan anggaran Rp.186 M, sangat jauh dari nuansa pasar tradistonal dan roh pasar rakyat dan UMKM.

Sepi dan tidak menarik dan tidak bermanfaat untuk ekonomi kerakyatan, disarankan Pj Bupati Buleleng kembalikan roh pasar rakyat dan kemanfaatannya untuk UMKM, anggaran daerah Buleleng dan juga provinsi yang begitu besar harus di carikan jalan keluar agar bisa mendorong ekonomi rakyat, buatkan kegiatan untuk meramaikan pasar tersebut, seperti pindahkan pusat pelayanan kesana, bila perlu subsidi umkm untuk pemanfaatan toko-toko yang sudah terbangun. Kalau penataan Pasar Anyar sudah bagus, dan harus di jaga penataan tersebut tetap berkembang baik. (yak)

 

Pos terkait