Terkait Penolakan Tukang Suwun dari Bangli, Dirut RSUP Sanglah Akui Ruangan Penuh

Ruang Isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah Denpasar.

DENPASAR | patrolipost.com – Direktur RSUP Sanglah mengakui bahwa ruang isolasi Nusa Indah saat ini dalam kondisi penuh. Bila ada pasien Covid-19 rujukan dari RSU kabupaten yang minta dirawat di RSUP Sanglah harus terlebih dahulu menghubungi nomor Medical On Duty (MOD) di nomor 226363.

“Benar penuh. Ruang isolasi di RSUP Sanglah Denpasar hari ini merawat 19 pasien,” kata dr I Wayan Sudana dikonfirmasi patrolipost.com, Senin (20/4/2020) terkait ditolaknya pasien tukang suwun dari Bangli, Minggu (19/4/2020).

Bacaan Lainnya

dr Wayan Sudana menjelaskan, RSUP Sanglah Denpasar memiliki ruang isolasi sebanyak 18 ruang yang telah sesuai dengan standar. Bagi rumah sakit di kabupaten di Bali yang akan merujuk pasien ke RSUP Sanglah diminta agar memberi informasi terlebih dahulu melalui nomor Medical On Duty (MOD) di nomor 226363.

“Sehingga bisa kami persiapkan penanganan standar Covid-19 sejak awal pasien diterima, untuk keperluan safetynya. Demikian juga kalau ruang perawatan sudah penuh bisa kita informasikan sejak awal,” terangnya.

Sementara itu Kabag Humas RSUP Sanglah Dewa Kresna mengungkapkan bahwa ruang isolasi Nusa Indah sempat merawat 21 pasien, namun saat ini ada sebanyak 19 pasien.

“Di Nusa Indah ada 18 ruang isolasi, tapi bisa menampung sampai 21 pasien,” ungkap Dewa Kresna.

Selain itu, di RSUP Sanglah telah menerapkan sisrute (sistem rujukan terintegrasi) bagi yang ingin merujuk pasien ke RSUP Sanglah.

Sebelumnya diberitakan, seorang pasien positif Covid-19 yang sehari-hari bekerja sebagai tukang suwun (buruh panggul barang) di Pasar Kidul Bangli terpaksa dipulangkan dari RSUP Sanglah karena ruang perawatan penuh. Kini pasien itu menjalani karantina mandiri di rumahnya Banjar Umar Anyar, Desa Tamanbali, Bangli dengan pengawasan RSU Bangli.

Dari informasi bahwa warga Uma Anyar ini diantar kembali oleh tim medis ke rumahnya pada Minggu (19/4/2020). Saat ini yang bersangkutan sudah berada di rumahnya. Sementara itu rencana rapid test terhadap keluarga yang sempat kontak erat dengan pasien batal dilakukan.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa saat dikonfirmasi membenarkan jika warga tersebut dipulangkan. Untuk proses pemulangan dikawal oleh petugas dari Puskesmas Bangli.

Dipulangkannya tukang suwun ini karena ruang perawatan untuk pasien Covid-19 sudah penuh di RSUP Sanglah. “Yang bersangkutan dievakuasi kemarin sore (Minggu) namun informasi dari rumah sakit rujukan dan tempat isolasi provinsi yang dituju dalam keadaan penuh. Akhirnya kembali ke Bangli dan menjalani isolasi di rumah dan mendapat pengawasan RSU Bangli,” ungkap Dirgayusa, Senin (20/4/2020). (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.