Terjadi di Banjar Abuan, 14 Warga Satu Pekarangan Positif Covid-19

Petugas dari Gugus Tugas turun di Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, Senin (22/6/2020). 

BANGLI | patrolipost.com – Mencengangkan!. Warga di satu pekarangan di Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, dinyatakan positif Covid-19. Satu pekarangan sampai terpapar Covid-19 karena satu anggota keluarganya yang merupakan tenaga medis di Gianyar sebelumnya positif.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa mengatakan, per hari ini Senin (22/6/2020) dengan adanya kasus satu pekarangan ini, total tambahan kasus di Bangli sebanyak 18 kasus. Dari 18 kasus tersebut ada transmisi lokal serta pekerja migran Indonesia (PMI).

Wayan Dirgayusa yang juga Kepala Dinas Kominfo Bangli ini membeberkan, tambahan kasus di Bangli meliputi kasus di Banjar Abuan Kangin, Desa Abuan meliputi 14 orang dan seluruhnya ada di dalam satu pekarangan.

“Kasus satu pekarangan ini merupakan pengembangan kasus sebelumnya yakni tenaga medis yang bekerja di Gianyar,” ungkapnya.

Menurut Wayan Dirgayusa, tenaga medis ini bekerja di salah satu RS swasta di Gianyar. Pasca diketahui positif Covid-19,  Tim Gugus Tugas turun untuk melakukan tracking, hingga dilakukan uji swab.

“Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan keluarga dari tenaga medis ini kini juga positif Covid-19. Kemudian14 orang ini dalam satu pekarangan ini meliputi 7 orang laki-laki dan 7 perempuan. Sementara itu usia tertinggi laki-laki 90 tahun dan terendah 9 tahun dan usia tertinggi untuk wanita 80 tahun dan terendah 19 tahun,” sebutnya seraya mengatakan seluruhnya tergolong orang tanpa gejala (OTG).

Selanjutnya, 14 orang ini langsung dijemput petugas pada Senin (22/6/2020) pagi. Selanjutnya dilakukan karantina di lokasi yang telah disiapkan pemerintah.

Mantan Camat Kintamani ini menambhakan, ada pula satu kasus di Banjar Serokadan, Desa Abuan. Seorang laki-laki dinyatakan positif Covid-19. Yang bersangkutan kini mendapat penanganan di rumah sakit.

“Warga ini sakit dan masuk rumah sakit 19 Juni lalu, dan dilakukan uji swab ternyata positif. Hasilnya sendiri keluar pada 21 Juni kemarin,” ungkapnya.

Di sisi lain, untuk kasus berikutnya adalah PMI yang meliputi 3 kasus. Tiga kasus yakni 1 orang PMI asal  Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, 1 orang PMI dari Desa Langgahan, Kecamatan Kintamani dan 1 orang PMI asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani.

“Kintamani yang sempat nihil, kini ada penambahan 3 kasus. Kini 3 PMI menjalani karantina bersama 14 warga Desa Abuan,” imbuhnya.

Sementara itu, Wayan Dirgayusa mengatakan Tim dari gugus tugas akan melakukan tracking. Selain itu akan dilakukan pula rapat gugus tugas kabupaten untuk menindaklanjuti kondisi ini. “Hari ini (Senin) dan esok (Selasa) dilakukan tracking di lingkungan sekitarnya,” kata pejabat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut ini.

Terpisah, Perbekel Abuan, I Wayan Widnyana mengatakan pihaknya belum mengambil langkah seperti pembatasan keluar desa. Mengingat hal ini masih akan dibahas dalam rapat yang dijadwalkan Selasa pagi.

“Masih akan kami lakukan rapat, seperti apa langkah berikutnya. Kami tidak ini terjadi penambahan kasus, atau seperti kasus-kasus sebelumnya,” ungkapnya.

Dalam kondisi, kata Wayan Widnyana bahwa Satgas Desa, Satgas Gotong royong melakukan imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, namun tetap tenang. Selain itu, meningkatkan pengawasan dengan melibatkan linmas dan pecalang. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.