Tekan Kebocoran Retribusi, Dispar Bangli Akan Gandeng Pihak Kepolisian

penelokan
Suasana kunjungan wisatawan di Penelokan Kintamani, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Daya Tari Wisata (DTW) Kintamani menjadi salah satu pundi-pundi  pendapatan asli  daerah bagi Bangli. Sebagai upaya meningkatan pendapatan dan menekan angka kebocoran retribusi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli akan menggandeng pihak Kepolisian dalam hal ini Sat Lantas Polres Bangli.

Kepala Disparbud Bangli Wayan Sugiarta tidak menampik masih adanya potensi kebocoran pendapatan dari retribusi. Seperti diketahui untuk menuju DTW Kintamani terdapat beberapa jalur. Namun demikian tidak semua ada pos retribusi. Saat ini ada 6 titik atau pos retribusi. Sementara ada jalur yang tidak tersentuh.

Bacaan Lainnya

“Ada jalur-jalur lain yang dimanfaatkan oleh pengunjung untuk menghindari pungutan retribusi. Ada 5 jalur yang dimanfaatkan untuk menghindari petugas,” ujarnya, Selasa (30/1/2024).

Mengatasi kebocoran, Disparbud Bangli berencana menggandeng pihak Kepolisian untuk turut dalam pengawasan di jalur-jalur yang tidak ada pos retribusi. Selain itu, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan himpunan pramuwisata.

”Kami akan koordinasi dengan Sat Lantas Polres Bangli dan himpunan para guide. Bagi yang melanggar diharapkan mendapatkan tindakan. Langkah yang kami lalukan sebagai upaya memberikan efek jera,” ungkapnya.

Selain upaya menekan kebocoran akibat pengunjung memanfaatkan jalur tikus, pihaknya selalu memberikan penekanan kepada petugas pungut di lapangan. Agar tidak melakukan tindakan yang merugikan. Berkaca dari kasus sebelumnya, yang mana petugas pungut tertangkap operasi tangkap tangan (OTT).

“Kami selalu mengingatkan petugas di lapangan. Kami yakin petugas ini bertugas sesuai aturan,” ucapnya.

Disinggung terkait tidak ikut sertanya petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan di pos retribusi, Wayan Sugiarta mengatakan di awal keterlibatan petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan terjadi peningkatan pendapatan. Petugas ini terlibat selama beberapa bulan, namun demikian baik Satpol PP dan Dinas Perhubungan memiliki tugas pokok yang harus dilaksanakan.

“Untuk saat ini belum dilibatkan kembali petugas Satpol PP maupun Dinas Perhubungan,” sebutnya.

Di sisi lain, untuk kunjungan wisatawan ke Kintamani di awal tahun 2024 ini didominasi wisatawan domestik. Hingga 29 Januari tercatat ada 47.913 wisatawan yang berkunjung. Dari jumlah tersebut pendapatan yang terkumpul Rp 1,4 miliar lebih.

“Untuk di Kintamani terjadi penurunan kunjungan, hal tersebut terlihat sejak bulan Oktobter lalu. Sedangkan untuk kunjungan ke Penglipuran mengalami peningkatan,” kata Wayan Sugiarta. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.