Tatanan Era Baru, Kawasan Wisata Uluwatu Terapkan Sistem Pembayaran QRIS

Peluncuran penggunaan QRIS di Kawasan Wisata Uluwatu.

 

Bacaan Lainnya

 

BADUNG | patrolipost.com – Sejak awal Juni, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah serta Perbankan telah melaksanakan kegiatan Road To Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru Di Provinsi Bali. Kali ini, BI kunjungi Pura Uluwatu guna bangkitkan daerah pariwisata Provinsi Bali.

Kepala KPwBI Bali Trisno Nugroho menyebutkan, dipilihnya Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu ini sangat tepat karena merupakan salah satu destinasi wisata favorit dengan rata-rata kunjungan sebelum pandemi sebanyak 7.000 wisatawan per harinya. Trisno Nugrohi meyakini kedepannya Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu akan tetap menjadi tujuan wisata favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Oleh karena itu, penerapan tatanan kehidupan era baru menjadi penting dilakukan di Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu guna menyambut kembali wisatawan yang perlahan mulai berdatangan ke Bali,” katanya ketika menghadiri penerapan QRIS di kawasan Pura Uluwatu, Badung, Sabtu (22/8/2020)

Disebutkan , sesuai dengan SE Gubernur No.3355, penerapan tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedepankan protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor khususnya sektor pariwisata yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman. Selain itu, QRIS sebagai kanal pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam tatanan kehidupan era baru karena mendukung faktor clean, health, safety, and environment sustainability (CHSE) karena meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.

Trisno Nugroho juga mengatakan, Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu tidak hanya sudah menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan tetapi juga telah mengadaptasi pertunjukkan Tari Kecak sesuai dengan prosedur era baru hingga mempersiapkan cara bertransaksi secara digital menggunakan QRIS untuk pembelian tiket. Ia berharap penggunaan QRIS ini kedepan dapat semakin diperluas di destinasi-destinasi wisata lainnya di Badung.

“Harapannya, dengan dioptimalkannya penggunaan QRIS selain mampu mencegah risiko penularan virus juga mampu mendukung pemulihan kegiatan ekonomi masyarakat Badung khususnya Desa Pecatu,” imbuhnya.

Trisno juga menyebutkan, jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 7 Agustus 2020 telah mencapai 116.538 merchant, meningkat sebesar 357 persen dibandingkan dengan awal tahun 2020 yang hanya sebanyak 25.483 merchant. Dari angka tersebut, sebaran di Kabupaten Badung merupakan yang terbanyak di Bali dengan pangsa 27 persen atau sebanyak 31.537 merchant.

“Kami yakin setelah implementasi digitalisasi di Uluwatu ini, akan semakin mendorong percepatan dan perluasan implementasi penggunaan QRIS di Bali dan khususnya di Kabupaten Badung,” ungkapnya. (*/Farra)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.