Sopir Tewas di Ruang Isolasi Covid-19, Keluarga Ngamuk, Cuma Tersengat Lebah

RSUD Lamaddukelleng, Sengkang
Keluarga pasien di RSUD Lamaddukelleng Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mengamuk.(ilustrasi/net)

MAKASSAR | patrolipost. com – Keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukelleng Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mengamuk. Mereka tak terima keluarganya dirawat di ruang isolasi rumah sakit tersebut.

Pihak keluarga berkeyakinan pria yang dirawat di RSUD Lamaddukelleng Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, bukan pasien karena virus corona atau Covid-19. Pihak keluarga meyakini korban hanya sakit karena terserang sengatan tawon.

Keributan antara pihak keluarga dan sejumlah tim medis rumah sakit terjadi di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Peristiwa itu terjadi setelah seorang pria yang disengat lebah meninggal dunia.

Usut punya usut, pihak keluarga tak terima pasien dirawat di ruang isolasi Covid-19. Padahal, menurut mereka, pasien hanya tersengat lebah.

Sementara itu, pihak rumah sakit mengaku mengisolasi pasiennya lantaran memiliki riwayat perjalanan ke wilayah terpapar virus Corona. Selasa, (7/4/2020).

Isak tangis keluarga pun tak terbendung saat jenazah AR (37) terbaring di ruang isolasi Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukelleng Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Ia menghembuskan napas terakhirnya pada hari Senin, (6/4/2020) pukul 16.00 Wita.

Keluarga tak terima lantaran menilai pasien tak tertangani medis dan harus menjalani isolasi di ruang Covid-19 meski hanya tersengat lebah.

“Cuma digigit lebah kenapa harus diisolasi katanya kena corona padahal cuma digigit lebah” kata Ahmad Risaldi (19), adik korban di rumah duka pada Selasa, (7/4/2020).

Risaldi menuturkan, korban yang berprofesi sebagai sopir penumpang antar daerah tersengat lebah pada Sabtu, (4/4/2020) di bagian kening dan mengalami pembengkakan pada bagian wajah.

“Informasi yang kami dapatkan dari dua orang saksi menyatakan bahwa korban sebelumnya disengat lebah hutan dan memperbaiki mobilnya di sekitar SMP Negeri 6 Sengkang dan mengalami pembengkakan pada bagian wajah sehingga dua hari selanjutnya dilarikan ke rumah sakit sebab pembengkakan pada wajah tidak menurun,” kata Iptu Chadra Said Nur, Kanit Reskrim Polsek Tempe melalui pesan singkat pada Selasa, (7/4/2020).

Korban dinyatakan meninggal dunia di ruang isolasi Covid-19 RSUD Lamaddukelleng Sengkang pada senin siang.

Keluarga korban yang mengetahui hal tersebut langsung mengamuk tak terima atas pelayanan medis

Pihak rumah sakit yang dikonfirmasi mengakui bahwa korban diisolasi lantaran memiliki riwayat perjalanan ke wilayah terpapar virus corona dan saat pasien pertama tiba di rumah sakit mengalami gejala demam.

“Saat tiba di rumah sakit pasien mengalami demam dan pernah melakukan perjalanan ke Kota Makassar jadi seluruh yang kami lakukan telah melakui standar prosedur tetap (SOP) sebagaimana penanganan pasien Covid-19,” kata drg. Andi Ela Hafid, Direktur RSUD Lamaddukelleng Sengkang melalui pesan singkat. (305/kpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.