Soal Jaspel Tenaga Medis RSUD Tangguwisia, Kariyasa Desak Pj Bupati Buleleng Tuntaskan

ketut kariyasa
Ketut Kariyasa Adnyana. (dok)

SINGARAJA | patrolipost.com – Aksi mogok pekerja medis di RSUD Tangguwisa, Kecamatan Seririt, Senin (2/10/2023) akibat belum terbayarnya jasa pelayanan (Jaspel) selama 6 bulan di tahun 2023 ini, mengundang reaksi banyak pihak. Diantaranya anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Ketut Kariyasa Adnyana. Ia mengaku khawatir hal itu akan mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Kariyasa mendesak Pemkab Buleleng di bawah kendali Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana agar segera menyelesaikan Jaspel yang merupakan hak paramedis itu.

Bacaan Lainnya

“Saya minta Pj Bupati dan Sekda Buleleng untuk segera menyelesaikan masalah ini. Jangan membiarkan masalah ini berlarut-larut karena akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat,” kata Kariyasa, Senin (2/10/2023).

Kariyasa mengaku heran karena Jaspel itu sudah masuk belanja rutin sehingga tidak ada alasan terlambat membayar Jaspel paramedis di RSUD Tangguwisia itu.

“Ini sudah bagian dari gaji mereka dan ini masuk belanja rutin yang uangnya sudah ada tiap bulan, kenapa bisa terlambat sampai 6 bulan? Segera Pj Bupati selesaikan itu. Angka Rp 7 miliar lebih itu kecil, masak tidak bisa dibayar sama Pemkab Buleleng. Apalagi itu RS milik pemerintah,” kata Kariyasa.

Ia juga berharap ke depan agar setiap RS milik pemerintah di Bali Utara itu dijadikan BLU (Badan Layanan Umum) agar tidak terjadi kasus keterlambatan membayar Jaspel.  Karena, kata dia, kalau sudah BLU maka keuntungan dari RS akan dikembalikan lagi ke RS untuk biaya operasional termasuk pembayaran gaji dan Jaspel.

“Saya sarankan ke depan RS dijadikan BLU agar uang dari RS itu nanti dikembali ke RS untuk gaji dan seterusnya. Kita tidak perlu mencari untunglah,” kata Kariyasa.

Terpisah, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna SH juga meminta Pj Bupati untuk segera membayar Jaspel paramedis di RSUD Tangguwisia itu.

“Kalau memang benar belum dibayar, ya segera dibayar Jaspelnya. Begitu pula, masalah obat yang katanya stoknya kurang atau habis, kalau benar ya dikasih anggaran pengadaan obat,” desak Supriatna sembari mengaku langsung melakukan crosscheck ke sejumlah pihak terkait.

“Sudah dianggarkan katanya, setelah saya cek ke samping sebelum saya bicara,” ujar Supriatna.

Sementara itu dalam berita sebelumnya akibat jasa pelayanan (Jaspel) tidak dibayar sejumlah tenaga medis di RSUD Tangguwisia melakukan mogok kerja. Para tenaga medis itu merasa kecewa karena sejak 6 bulan belakangan Jaspel mereka tidak terbayarkan. Bahkan belum ada kepastian kapan jasa layanan medis itu akan mereka terima. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.