Sering Buat Keributan, Satpol PP Ajak Flobamora Jaga Keamanan dan Ketertiban Bali

warga ntt
Foto bersama dan Ketua Flobamora Bali Herman Umbu Bily. (ray)

DENPASAR | patrolipost.com – Untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali melakukan pertemuan dengan Badan Pengurus  Flobamora Bali (Paguyuban asal NTT) untuk mengajak bersama menjaga dan  menciptakan ketentraman dan ketertiban umum (Trantibum).

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Satpol PP Provinsi Bali, Selasa (19/3) itu juga melibatkan Satpol PP Kabupaten Badung, Satpol PP Kota Denpasar, dan Badan Kesbangpol Bali. Sementara dari Flobamora Bali dipimpin langsung Ketua Flobamora Bali, Herman Umbu Bily.

Bacaan Lainnya

Kasatpol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengungkapkan, pertemuan ini juga untuk menyikapi fenomena yang terjadi belakangan ini. Berdasarkan catatan, sepanjang tahun 2024 ini sudah 11 kali kelompok atau warga asal NTT membuat keributan atau keonaran di Bali. Sehingga diadakan pertemuan dengan Ketua Flobamora Bali beserta Badan Pengurus dan para unit yang berada di bawah naungan Flobamora Bali menjelang HUT Pol PP, Pilkada, dan juga Hari Raya Idul Fitri.

“Untuk itu, saya harap ada situasi kondusif di Bali,” ungkapnya.

Memurut Dewa Dharmadi, warga Bali asal NTT yang bekerja di Pulau Dewata merupakan pekerja ulet dan memiliki loyalitas tinggi. Hanya saja, saat kumpul bersama di tempat mereka bekerja atau di kosnya kerap ribut antar mereka.

“Mereka ribut dengan saudara-saudaranya sendiri. Namun meluber hingga berdampak ke tempat mereka bekerja. Inilah yang harus dicegah,” katanya.

Dikatakan Dewa Darmadi, Bali sebagai daerah parwisata yang belum lama ini mendapatkan predikat ‘The Best Island’ versi DestinAsian Readers’ Choice Awards sangat rentan terhadap isu. Bali layaknya madu, yang memicu orang dating, baik untuk menikmati pariwisata budaya dan juga mencari penghidupan. Karena itu sangat perlu menjaga situasi kondusifitas. Bali juga terus menyosialisasikan “do and don’t”, yakni apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan wisatawan selama berlibur di Bali.

“Bali hidup dari sektor pariwisata, maka dari itu seluruh warga yang ada di Bali, wajib menciptakan lingkungan aman dan nyaman dengan menciptakan Trantibum. Jangan sampai kita mensosialisasikan do don’t, tapi kita sendiri yang melanggarnya. Bantu kami mejaga Trantibum di Bali,” imbuhnya.

Sementara Herman Umbu Bily menyampaikan, anggota Flobamora di Bali terdata sebanyak 11 ribu lebih. Pihaknya juga menyampaikan komitmen untuk turut serta menjaga keamanan dan kenyamanan Bali sesuai dengan prinsip di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Ia tidak menampik, ada oknum warga asal NTT di Bali membuat fenomena yang terjadi belakangan ini. Namun itu bukan anggota Flobamora. Mereka warga NTT yang baru datang dan bekerja di proyek. Ada yang sudah dua tahun, bahkan ada yang hanya dua bulan di Bali sehingga tidak mengetahui aturan yang ada.

“Mereka datang dan pergi dengan cepat. Begitu selesai proyek mereka pulang. Dan jika ada proyek lagi, mereka didatangkan kembali,” ucapnya.

Pihaknya juga telah melakukan pembinaan kepada buruh proyek asal NTT ini dengan turun langsung ke bedeng-bedeng. Ia berharap pimpinan proyek juga harus bertanggung jawab dengan warga NTT itu  karena mereka diperkerjakan dan tinggal di proyek. Hasil dari pertemuan ini, pihaknya berharap agar ada kerjasama antara Pemerintah Provinsi Bali dan Polda Bali dengan Pemerintah NTT.

“Mungkin dengan membentuk tim Pokja. Karena permasalahan ini tidak bisa diselesaikan hanya di paguyuban, tetapi pemerintah ikut turun tangan. Silakan Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT membuat peraturan, kita di paguyuban siap mengawal dan melaksanakan. Misalnya, ada warga NTT yang membuat tindak pidana dan diproses hukum, kita mendukung karena memang konstitusi kita begitu. Jadi ada aturan harus ditegakkan. Pemerintah silakan membuat peraturan karena paguyuban tidak bisa membuat peraturan,” pungkasnya. (007)

Berikut Catatan Kelompok NTT Membuat Onar di Bali:

1). Di awal tahun baru 2024 pukul 01.00 Wita, kelompok Sumba dan kelompok Manggarai berkelahi di sebuah kos – kosan di Jalan Pucuk Kesiman, Denpasar Timur.

2). Masih pada malam Tahun Baru. Hanya berselang beberapa jam setelah perkelahian antara kelompok Sumba versus Manggarai, terjadi keributan antara pemuda asal Sumba dengan pemuda asal Bajawa, Flores di Jalan Maluku Denpasar Barat.

3). Pada hari ke dua tahun 2024, seorang sopir taxi asal Desa Fafinesu, Kecamatan Insana Fafinesu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Yanuarius Toebkae (20) melakukan penganiayaan dan pemerasan terhadap dua wisatawan wanita asal Amerika di Jalan Kayu Aya Seminyak, Kuta, Selasa (2/1/2024) pukul 17.00 Wita

4). Seorang buruh proyek asal Sumba, Oktavianus Rado Bani (22) dikeroyok oleh warga Banjar Batan Tanjung karena diduga ia bersama teman – temannya hendak menyerang warga yang sedang membuat ogoh – ogoh di Banjar Batan Tanjung Desa Cemagi, Mengwi, Selasa (16/1/2024) pukul 23.30 Wita.

5). Seorang pria asal Sumba, Imanuel Lere Mawo (24) di Banjar Cepaka Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Minggu (28/1) malam membawa dan mengacungkan senjata tajam jenis pisau belati kepada seorang warga di Jalan Raya Cepaka- Panglan Mengwi.

6). Seorang pemuda asal Manggarai bernama Alfons yang mabuk, membawa senjata tajam jenis pisau lalu menantang warga berkelahi di Jalan Nangka Utara Gang Sari Dewi II Dusun Tegal Sari Kelurahan Tonja, Denpasar Utara, Sabtu (7/1) malam.

7). Sekelompok orang asal Sumba mengeroyok seorang anggota TNI dari Kipan A Kesatuan Yonif 900 di Big Futsal Jalan Raya Kerobokan, Rabu (7/2/2024) pukul 20.00 Wita. Sebanyak enam orang menjadi tersangka dalam pengeroyokan itu.

8). Empat pemuda asal Manggarai menantang warga Banjar Basang Tamiang Kapal, Mengwi berkelahi di depan Banjar, Sabtu (10/2/2024).

9). Sekelompok buruh asal Sumba berkelahi dengan warga setempat di Jalan Balangan Jimbaran, Kuta Selatan, Minggu (18/2/2024)

10). Rebutan perempuan, dua kelompok sesama Sumba Barat Daya berkelahi di depan sebuah minimarket di Banjar Dekankayu Baleran, Desa Werdi Buana, Mengwi, Senin (19/02/2024).

11). Empat pemuda asal Sumba mengeroyok seorang anggota TNI di Cafe Tuak Rembulan Jalan Gunung Sanghyang, Lingkungan Jambe, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten  Badung, Sabtu (24/02/2024) pukul 01.20 Wita.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.