Sempat Vakum, Kini Tradisi Mepeed di Pura Desa Baleagung Pura Kangin Berlangsung Meriah

tradisi mepeed g444444
Tradisi mepeed banten gebogan di Desa Adat Nesa tetap lestari. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Ratusan Ibu PKK Krama Adat Nesa antusias berjalan berbaris dengan banten gebogan di atas kepalanya dalam prosesi Mepeed sehubungan dengan Karya Pujawali Nyatur di Pura Desa Baleagung Pura Kangin, Banjar Adat Nesa, Desa Adat Banjarakan, Klungkung Kamis (9/6/2022) sore.

Prajuru Adat Banjar Nesa, Anak Agung Gede Ngurah Astawa Putra mengatakan, tradisi ini digelar baru pertama kali setelah sekian tahun vakum karena tidak dibangkitkan lagi. “Tradisi ini sudah ada sejak turun temurun namun sekian lama sempat vakum. Karena sekarang dikaitan dengan upacara Nyatur serta dibangkitkan lagi tetamian-tetamian yang ada di Pura Kangin, maka tradisi ini dilaksana kembali dimaknai sebagai wujud rasa syukur Krama setempat atas anugrah Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujar Anak Agung Gede Ngurah Astawa.

Lebih lanjut dijelaskan, Krama Banjar berjalan beriringan dari Balai Banjar Adat Nesa menuju areal Pura Baleagung Pura Kangin diawali dengan ngaturang pujawali di Balai Banjar dan mendak Ida Penyarikan. “Mepeed Banten Gebogan ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar maupun pengendara yang melintas di Jalan Raya Banjarangkan,” ucapnya

Setelah menggelar mapeed dilanjutkan dengan menghaturkan Pujawali nyatur diiringi dengan tarian Rejang Dewa, Rejang Sari, Rejang Kesari dan tari Baris Gede.

“Pujawali dilaksanakan setiap enam bulan sekali bertepatan dengan Umanis Galungan, setiap satu tahun sekali dilaksanakan upacara Nyatur yang mana upakaranya cukup besar,” jelas Prajuru Adat Nesa ini. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.