Sebelum Masuk Sekolah, 12 Ribu Guru Bakal Jalani Tes Covid-19

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah
12 ribu guru Bekasi bakal menjalani tes covid-19 sebelum proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. (Ilustrasi/snc)

BEKASI | patrolipost.com – Belasan ribu guru di Kota Bekasi bakal menjalani Rapid Test sebelum normal masuk sekolah atau berhentinya masa belajar di rumah. Hal ini guna mencegah adanya penularan masif covid-19 kepada siswa ketika proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kembali normal.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan, pemerintah bakal melakukan cek kesehatan terhadap ribuan guru sebelum proses kegiatan belajar kembali normal.

“Kita ingin memastikan guru yang mengajar dalam kondisi sehat dan tidak terpapar Corona,” katanya di Bekasi, Selasa (2/6/2020).

Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sendiri telah menyiapkan skema new normal sejak kedatangan Presiden Joko Widodo di Mal Summarecon Bekasi pekan kemarin. Kota Bekasi ditunjuk presiden sebagai percontohan era kehidupan baru. Apalagi, mulai hari ini aktivitas pelayanan di Kota Bekasi sudah mulai normal dengan batasan.

Menurut dia, di Kota Bekasi terdapat kurang lebih 12.000 guru. Mereka tersebar di PAUD/SD/SMP/SMA sederajat. Skema Rapid Test nantinya masih terus dibahas dengan sejumlah intansi Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Tim Gugus Tugas Covid-19. “Gurunya harus kita pastikan sehat, agar tidak menularkan ke anak-anak,” ujarnya.

Dalam Kepwal Kota Nomor 420/Kep.346-Disdik/V/2020 tentang protokol pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam ruang kelas pada masa new normal, guru-guru yang memiliki obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru, dan pembuluh darah, kehamilan, kanker, daya tahan tubuh lemah tidak disarankan mengajar.

Guru yang memiliki penyakit bawaan tersebut nantinya dapat diberikan opsi work from home (WFH) dengan surat keterangan dari dokter. Selain itu, guru-guru yang tinggal di zona merah disarankan bekerja di lokasi sekolah dekat tempat tinggalnya. “Ini masih kami sosialiasikan kepada guru dan wali murid,” tegasnya. (305/snc)

Pos terkait