Satu Bulan di Rumah, Raisa: Kru yang Terpenting

Raisa
Raisa Andriana (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Penyanyi Raisa Andriana sudah sekitar satu bulan di rumah saja mengikuti anjuran pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus Korona. Raisa tidak pergi kemana-mana dan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Dia pun merasakan sudah cukup lama tidak beraktivitas di luar rumah seperti menyanyi atau yang lainnya.

Berada di rumah saja, pikiran Raisa beberapa hari belakangan tertuju pada kondisi kru panggung yang tidak memiliki penghasilan sama sekali akibat wabah Covid-19. Dia kasihan akan kondisi mereka yang tidak mendapat pemasukan seiring adanya larangan dari pemerintah menggelar acara yang mengumpulkan banyak orang untuk memutus penyebaran Covid-19.

“Pagelaran musik itu yang tidak kerja duluan. Kita salah satu yang kehilangan pekerjaan duluan. Kalau aku sendiri enggak apa-apa. Aku dari tiga hari kemarin kepikiran banget sama kru panggung kayak sound enginer, kru mic, yang bikin panggung, lighting, dan lain-lain,” kata Raisa dalam acara penggalangan dana yang digelar via streaming, Jumat (17/4).

Raisa sangat berharap kru panggung juga dipikirkan nasibnya di tengah pandemi ini. Karena mereka benar-benar tidak berpenghasilan sama sekali. Apalagi pandemi ini belum dapat dipastikan sampai kapan akan berakhir. Keberadaan kru panggung, kata Raisa, termasuk sangat penting. Karena tanpa mereka, penyanyi tidak akan bisa perform.

“Mereka, kru yang terpenting. Mau penyanyinya ada 1.000 kalau enggak ada kru panggung, enggak akan terjadi show itu,” tutur pelantun Serba Salah itu.

Dalam kesempatan itu Raisa juga mengungkapkan aktivitasnya selama berada di rumah saja. Pemilik album Heart to Heart itu mengatakan, dia lebih banyak mengurusi pekerjaan rumah tangga dan fokus pada anak dan suami. Raisa tidak bosan meski hari-harinya selalu berada di rumah. Dia justru senang bia melakukan qualiti time bersama keluarga. Apalagi Raisa memiliki anak yang masih kecil dan kini sedang lucu-lucunya.

Berada di rumah tidak lantas menumpulkan kreativitas Raisa. Dia justru merasa pikirannya terus berjalan mencari ide-ide bagus dan brilian meski secara fisik tidak kemana-mana.

“Bosan sih enggak ya, ada saja yang dikerjain. Rasa lelahnya lebih ke pikiran sih. Kadang suka parno di tengah situasi kayak gini,” ungkap Raisa.(305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.