Satgas Gugus Tugas: Krematorium Tetap Boleh Kremasi yang Hadir Terbatas

Sekretaris Administrasi Satgas Gugus Tugas Covid-19 Klungkung, Putu Widiada. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Menyikapi hasil rapat paruman PHDI Bali dengan MDA Bali tentang pembatasan kegiatan yang melibatkan banyak orang dalam ritual adat maupun kremasi adat di Bali. Satgas Covid-19 Klungkung menggelar rapat dengan perwakilan pengelola krematorium yang ada di Klungkung.

Sesuai hasil rapat penyampaian penyamaan persepsi tersebut diputuskan aktivitas kremasi di Krematorium Punduk Dawan di Desa Pesinggahan, Klungkung dibatasi, untuk mengantisipasi kerumunan dan penularan Covid-19. Krematorium itu saat ini hanya melayani pembakaran 8 jenazah sehari, dan warga yang diperbolehkan hadir terbatas hanya 10 orang.

Hal itu ditegaskan Kepala BPBD Klungkung, Putu Widiada SSos selaku Sekretaris Administrasi Satgas Gugus Tugas Covid-19 Klungkung. Menurutnya, keputusan itu diambil dalam rapat penyamaan persepsi antara Satgas Gugus Tugas Covid 19 Klungkung dengan pengelola Krematorium baik yang di Punduk Dawa maupun yang di Sulang, merujuk hasil keputusan MDA Bali dan PHDI Bali baru baru ini. Dimana untuk kegiatan jika ada warga meninggal sampai melakukan kremasi hanya diperkenankan hadir warga sebanyak 10 orang saja.

“Kita inginkan krematorium tetap jalan hanya diharapkan mengurangi jumlah orang yang hadir di tempat tersebut, dimana masing-masing sawe diperbolehkan hadir sebanyak 10 orang. Intinya agar menghindari kerumunan di tempat kremasi yang penting ikuti protokol kesehatan dengan baik,” tegas Putu Widiada.

Sementara itu dihubungi terpisah Pengelola Krematorium Punduk Dawa, di Desa Pesinggahan, Klungkung, I Ketut Gede Yuda Antara Kamis(12/8) menjelaskan, saat ini krematorium yang ia kelola tetap beraktivitas.

Namun setelah adanya rapat antara pihak krematorium dan PHDI serta Satgas Covid-19 Klungkung, diminta agar adanya pembatasan jumlah peserta yang hadir di krematorium dan setiap proses kremasi dilaksanakan dengan prokes ketat.

“Intinya krematorium tetap berjalan seperti biasa, bahkan kami membantu juga untuk kremasi jenazah Covid-19. Tapi memang ada pembatasan. Jika sebelumnya kami bisa kremasi lebih dari 8 jenazah, sekarang walaupun permintaan banyak kita maksimalnya hanya melayani pembakaran 8 jenazah sehari,” pungkasnya. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.