PWI Cabang Pasuruan Studi Banding ke PWI Provinsi Bali: Peran Media Bali Dalam Industri Pariwisata

Rombongan Studi Banding PWI Cabang Pasuruan di Gedung PWI Provinsi Bali. 

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Sebagai salah satu tujuan wisata favorit tak salah jika Bali masih dijadikan rujukan berbagai pihak. Salah satunya datang dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Pasuruan, Jawa Timur yang mengadakan studi banding ke PWI Provinsi Bali, Minggu (7/3/2020).

Ketua rombongan yang juga Ketua PWI Cabang Pasuruan, Joko Samudra mengatakan, tujuan studi banding ini selain mempererat silahturahmi antar dua organisasi wartawan, sekaligus ingin mendapat masukan bagaimana media di Bali mampu mengambil peran dalam pengembangan destinasi wisata di Bali.

“Kami ingin belajar dari teman-teman media di Bali dalam mendorong majunya pariwisata Bali,” sebut Joko yang datang bersama pengurus serta anggota PWI Cabang Pasuruan.

Ia beranggapan, Bali patut dijadikan contoh, apalagi kata Joko Pasuruan memiliki destinasi wisata yang tak kalah menarik seperti, Gunung Bromo dengan “sunrise” nya yang mendunia, kemudian ada Kebun Raya Purwodadi yang juga peninggalan kolonial Belanda, selain Kebun Raya Bogor.

“Kita juga ingin belajar bagaimana mengondisikan terkait isu-isu yang berdampak pada pariwisata sehingga wisatawan itu tetap aman, nyaman, tetap berkunjung dan merasa memiliki Bali,” ujarnya seraya menegaskan, inilah proses pembelajaran teman-teman PWI Cabang Pasuruan terkait pemberitaan.

Lantas Joko juga mengapresiasi PWI Provinsi Bali yang menyambut rombongan dengan hangat dan penuh kesederhaan. Bahkan dalam sesi diskusi yang bersangkutan banyak mendapat masukan dari Ketua PWI Provinsi Bali, IGM Dwikora tentang teknis, Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan keberadaan wartawan “abal-abal”.

“Bali bisa jadi contoh bagi daerah lain, setahu saya disini organisasinya “guyup” patut dijadikan contoh,” tandasnya.

Ketua PWI Provinsi Bali, IGM Dwikora Putra dalam sesi diskusi banyak memberikan masukan-masukan baik itu dari sisi organisasi, kerjasama antar lembaga dan peran media dalam meredam isu-isu terkait pariwisata.

“Kami sudah melakukan kerjasama dengan pemerintah provinsi ataupun kabupaten/kota yang ada di Bali, termasuk pembinaan dan peningkatan sumberdaya wartawan melalui Uji Kompetensi Wartawan,” ucap Dwikora.

Sedangkan terkait keberadaan wartawan “abal-abal” sejauh ini belum mendapat laporan, apalagi anggota PWI yang terlibat masalah. Namun tak bisa dipungkiri ada saja oknum yang menyalahgunakan profesinya untuk kepentingan pribadinya.

“Kami tidak bisa menindak oknum diluar keanggotaan PWI, justru kami mendorong untuk dilakukan proses bagi oknum tersebut,” tutupnya. (473)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.