Pulau Plastik Hadirkan Episode Baru Mendukung Pergub 97/2018

Andre Dananjaya Senior Project Ofticer Pulau PIastik dari Kopemik (kiri 1), Suzy Hutomo The Body Shop Indonesia (kiri 2), Gede Robi Aktivis/Musisi (tengah) , Ida Mas Dalem Segara Sulinggih (sebelah kanan Robi), dan Vanesha Manuturi Senior Communications Officer (kanan) saat prescon di Kubu Kopi, Denpasar.

DENPASAR | patrolipost.com – Kampanye Pulau Plastik bakal menghadirkan empat episode serial film yang setiap episode berdurasi 20 menit pada 6 Desember mendatang di Tukad Korea Badung.

Keempat serial mencakup isu seputar plastik sekali pakai yakni mikroplastik, pemilahan dan pembuangan sampah rumah tangga, kebijakan pemerintah, serta industri pangan dan perhotelan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah mewujudkan Bali bebas plastik sekali pakai.

Hubungan filosofi dan kepercayaan masyarakat Bali turut dibahas dalam kaitannya dengan plastik sekali pakai. Tiap episodenya menyajikan rekomendasi yang realistis serta mengajak para pemirsanya untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Vocalis band Grunge asal Bali, Gede Robi menuturkan terdapat berbagai solusi alternatif yang lebih ekonomis sekaligus selaras dengan nilai-nilai budaya di Bali, tapi justru banyak ditinggalkan misalnya penggunaan daun pisang untuk pembungkus canang atau menggunakan wadah yang bisa dipakai berulang kali saat membawa perangkat upacara ke pura.

“Sebenarnya ada berbagai solusi alternatif yang lebih ekonomis sekaligus selaras dengan nilai-nilai budaya di Bali. Nilai-nilai ini kini justru banyak dltinggalkan. Misalnya, penggunaan daun pisang untuk pembungkus canang atau menggunakan wadah yang bisa dipakai berulang kali saat membawa perangkat upacara ke pura. lde-ide sederhana berbasis kebijakan lokal seperti ini yang kami coba bagikan melalui 4 episode baru ini,” tutur Gede Robi, dalam keterangan pers di Kubu Kopi Denpasar, Selasa (3/11/2019).

Pada setiap episodenya tersebut menampilkan figur lokal seperti I Wayan Koster selaku Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra selaku Walikota Denpasar, maupun Suzy Hutomo dari The Body Shop Indonesia, serta Ida Mas Dalem Segara selaku pemuka agama termuda.

Berdasarkan hasil riset tim Pulau Plastik, masih terdapat penggunaan kemasan plastik sekali pakai dan kurangnya informasi tentang solusi alternatif merupakan dua tantangan terbesar bagi masyarakat dalam upaya mengurangi penggunaannya. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai dampak buruk plastik sekali pakai serta penyediaan solusi pengelolaan sampah menjadi sangat penting.

Gede Robi juga menerangkan dari hasil riset Tim Pulau Plastik menunjukkan bahwa setidaknya 85% dari penonton Pulau Plastik berpendapat bahwa kelin banjar dan desa berperan penting dalam mengembangkan strategi dan menyediakan fasitas pengeloIaan sampah dan daur ulang yang terpadu dan berkelanjutan.

Senior Project Ofticer Pulau PIastik dari Kopemik, Andre Dananjaya mengatakan, kampanye ini didukung oleh National Geographic Soclety, The Body Shop Indonesla, Ford Foundation, dan Pratten Foundation. Serial Pulau Plastik merupakan kampanye kolaboratif antara Kopernik, Akarumput, dan Visinema dalam menangani isu plastik sekali pakai di Bali.

Serial film episode 1 yang berjudul Segara Kertih (Harmoni dengan Laut Kita), episode 2 Karmaphala (Konsekuensi dari perbuatan kita), episode 3 Bedawang Nala (Penyu yang Membawa Dunia) dan episode 4 Tri Hita Karana (hubungan antara manusia, Tuhan dan alam) diharapkan mampu membantu meningkatkan wawasan serta pengetahuan masyarakat Bali terhadap dampak buruk plastik sekali pakai. Film serial ini menyajikan rekomendasi yang riil sekaligus solusi alternatif untuk mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

“Sebagai konsumen, kita perlu lebih cermat dalam memilih produk yang kita gunakan sehari-hari. Prioritaskan produk yang melestarlkan lingkungan. Inilah pesan yang ingin kami sampaikan dalam kerjasama Pulau Plastik dengan inisiatif masyarakat di tingkat desa maupun di ranah agama,” ujar Andre Dananjaya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.