Popularitas Irjen Pol Fadil Imran Meroket, Bursa Calon Kapolri Semakin Panas

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Popularitas Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran semakin meroket setelah menangani kasus Habib Rizieq Shihab. Kepopuleran ini pun berimbas pada bursa calon Kapolri yang dinilai semakin panas. Fadil menjadi episentrum pemberitaan media massa dalam sebulan terakhir. Begitu ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana, dia tancap gas.

Lulusan Akademi Kepolisian 1991 itu langsung berhadapan dengan kasus kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 yang menyeret nama pemimpin FPI Rizieq Shihab. Saat kasus ini diselidiki, di tengah jalan terjadi peristiwa besar lainnya. Anak buah Fadil Imran menembak mati enam anggota Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari. Fadil menyebutkan, tindakan tegas dan terukur dilakukan karena Laskar FPI menyerang petugas dengan senjata api dan senjata tajam.

Komisi III DPR tak menampik sejumlah nama dimunculkan publik sebagai calon kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis, termasuk Fadil Imran. Kendati demikian, DPR akan mengikuti prosedur sesuai tugas dan kewenangannya. “Siapa pun Kapolri nanti, Komisi III akan melakukan fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) calon yang dipilih oleh presiden nantinya,” kata anggota Komisi III DPR Syahroni.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menghargai hak masyarakat yang berspekulasi mengenai nama-nama calon pengganti Idham Azis. Namun, kata dia, Presiden Joko Widodo telah memiliki kunci atas nama-nama yang akan dipilih.

“Biarkan masyarakat berkalkulasi. Itu masyarakat punya hak untuk itu, tapi presiden juga punya kunci sendiri untuk menentukan siapa yang akan menjabat,” ucap Moeldoko, belum lama ini. Bursa Calon Kapolri Kapolri Jenderal Pol Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021. Merujuk Pasal 11 ayat (6) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, kriteria calon kapolri yakni perwira tinggi Polri yang masih aktif dengan memperhatikan jenjang kepangkatan karier.

Indonesia Police Watch (IPW) sebelumnya menyebut sejumlah jenderal sebagai calon kuat Tapa Brata 1 (sandi Kapolri). Di level bintang dua, termasuk yang disebut yakni Fadil Imran dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi. Kabareskrim, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. Kemungkinan jenderal bintang dua menjadi kandidat kapolri sangat terbuka. Hal ini bisa terjadi jika mereka dimutasi ke pos strategis sekaligus menjadi promosi bintang tiga. Sekarang ini terdapat 13 komisaris jenderal (komjen) di berbagai posisi. IPW menyebut dari nama-nama tersebut terdapat jenderal yang masa pensiunnya masih relatif panjang sehingga berpeluang masuk bursa calon kapolri.

“IPW menilai dari 13 komjen itu hanya 5 komjen yang mempunyai peluang besar untuk menjadi Kapolri. Selebihnya ada sejumlah kendala, misalnya faktor angkatan yang lebih senior dari Kapolri Idham dan masa dinas yang hampir pensiun dan faktor lainnya,” kata Neta. Sejumlah jenderal bintang tiga yang dinilai punya kans kuat antara lain Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Aamar hingga Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto. Ada pula Kabaintelkam Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel. (305/snc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.