Pohon Bunut di Pura Dadia Pasek Gegel Metra Tumbang, Gedong Betel dan Sanggran Rusak

dahan pohon
Proses evakuasi dahan pohon Bunut yang tumbang. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Sempat dipangkas dua tahun lalu, dahan pohon bunut di areal pura Dadia Pasek Gegel Metra, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli tumbang, Rabu (8/9/2022) sekira pukul 02.00 dini hari. Tumbangnya pohon berusia ratusan tahun tersebut mengakibatkan tempat suci Gedong Betel Tinggal dan Sanggran serta tembok panyengker rusak.

Pemangku Pura Sadia Pasek Gegel Metra, Jro Sagian Mangku I Ketut Suda mengatakan sejatinya sebelum dahan pohon setinggi hampir 30 meter tumbang, sekira dua tahun lalu sempat dipangkas. Karena pohon dianggap keramat maka sebelum dilakukan pemangkasan dilaksanakan upacara ngaturang piuning.

Bacaan Lainnya

”Pemangkasan melibatkan petugas dari BPBD provinsi dan kabupaten,” sebutnya.

Lanjut Mangku Sudia sebelum dahan pohon jenis bunut tersebut tumbang, turun hujan sangat lebat. Sekira pukul 02.00 Wita pihaknya mendengan suara keras seperti benda jatuh.

”Tempat tinggal saya ada di sebelah Barat pura  hanya dipisahkan dengan tembok panyengker,”ujarnya.  Proses evakuasi dahan pohon yang sempat menutup akses jalan Yangapi-Kintamani dilakukan sekira pukul 05.00 Wita dengan melibatkan pengempon pura. Proses evakuasi juga dibantu petugas dari BPBD Bangli.

Pasca akses jalan tertutup dahan pohon, pengguna jalan harus menggunakan jalan alternatif. Sementara akibat peristiwa tumbangnya dahan pohon tersebut mengakibatkan palingih dan penyengker pura rusak.

“Untuk kerugian masih dihitung, namun estimasi mencapai seratus juta lebih,” ungkapnya.

Pasca insiden yang terjadi pengempon pura akan laksanakan upacara Ngulapin. ”Kami masih mencari hari baik untuk pelaksanaan upacara ngulapin,” ujarnya, seraya menambahkan pura diempon sebanyak 195 KK (kepala keluarga).

Sejatinya jauh hari sebelum terjadi peristiwa robohnya dahan pohon bunut tersebut, pihaknya telah punya firasat. Firasat dimaksud yakni perasaan yang tidak enak yakni akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Lantas disinggung penyebab robohnya dahan pohon yang dikeramatkan tersebut, kata Jro Mangku Ketut Suda, kemungkinan pasca dilakukan pemangkasan dahan pohon jadi lapuk.

“Padahal kalau setelah dipangkas pohon akan kembali rindang, mungkin sudah waktunya harus tumbang,” ungkapnya.

Dia belum berani memastikan apakah pohon yang terdiri dari tiga jenis yakni bunut, ae dan beringin akan diprelina. Pihaknya tentu akan minta persetujuan pengempon dan akan menayakan kepada orang pintar.

”Belum terpikirkan di-prelina, namun jika dipandang perlu tentu kami akan minta petunjuk orang pintar terkait upacara apa yang harus dilakukan,” jelasnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.