Pipa PDAM Hancur Dihantam Longsor, Warga Antre Menampung Air di Alun-alun Bangli

cari air
Suasana warga saat antre mencari air di Alun-alun Bangli. (sam)

BANGLI | patrolipost.com – Hujan deras menyebabkan jaringan pipa milik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli di sumber mata air Gamongan, Desa Kayubihi, Bangli hancur karena tergerus longsor dan tersapu air bah. Dampaknya hampir sebagian besar wilayah di Kota Bangli mengalami krisis air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga menyerbu beberapa fasilitas umum  yang  memiliki sumber air, salah satunya Alun-alun Kota Bangli.

Pantauan di lapangan, tampak warga antre mencari air di Alun-alun Kota Bangli sejak pagi. Mereka datang sambil membawa tempat penampungan air seperti jerigen dan ember serta galon air.

Bacaan Lainnya

Salah satu warga Ketut Suarteja yang ditemui di lokasi mengaku kalau suplay air dari PDAM sudah ngadat sejak 4 hari terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan air terpaksa mengambil air di Alun-alun Bangli.

”Air di sini (Alun-alun) tetap mengalir, apa karena jalur pipa beda atau karena air sumur  bor,” jelasnya.

Mantan ASN mengaku dari pagi hingga siang hari sudah empat kali bolak balik mengambil air di sini. Sekali jalan membawa dua galon air.

Hal senada juga diutarakan Ketut Surya. Dia mengaku terpaksa cari air di Alun-alun karena air di rumah mati sejak tiga hari terakhir. Dipilihnya mencari air di Alun-alun karena jaraknya dekat dengan rumah.

”Selain di Alun-alun banyak warga cari air di pancuran, mumpung lokasi dekat maka saya cari air di Alun-alun,” ujar pria asal Banjar Belumbang, Kelurahan Kawan ini.

Kedua warga ini memaklumi kondisi yang terjadi, namun demikian pihaknya berharap agar proses perbaikan jaringan pipa yang hancur tersebut bisa secepatnya tertangani.

Selain warga nampak beberapa perkantoran juga memanfaatkan air di Alun-alun Bangli. Selain Alun-alun Bangli beberapa kantong air juga diserbu warga. Seperti tempat rekreasi air Water Bom Sidembunut (WBS).

Onwer WBS Ida Bagus Raka Mudarama mengaku sudah sejak tiga hari berbagi air dengan masyarakat. Awalnya peruntukan air untuk warga Sidembunut sekitarnya. Namun belakangan ini warga yang datang dari wilayah Kota Bangli.

”Untuk mendapatkan air tidak dipungut biaya atau gratis,” ujar mantan Ketua DPRD Bangli ini. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.