Penghujan Penularan DBD Sangat Tinggi, Masyarakat Diminta Waspada

Pelaksanaan fogging di pemukiman warga beberapa waktu lalu. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Di tengah mewabahnya pandemi Covid-19, Pemkot Denpasar mengimbau masyarakat jangan lengah terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini lantaran saat musim penghujan, potensi penularan DBD sangat tinggi.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr IB Eka Putra menjelaskan bahwa DBD adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue.

“Iya walaupun saat ini kita sedang masa pencegahan dan penanganan Covid-19, kita juga harus mewaspada terhadap penyakit DBD,” ujar Eka Putra saat dikonfirmasi, Selasa (23/2/2021).

Guna meminimalisir adanya kasus DBD di Kota Denpasar, fogging serentak telah dilaksanakan secara masif dan menyeluruh. Namun demikian, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar secara mandiri. Hal ini dapat dilaksanakan dengan pemantauan jentik nyamuk secara berkala dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri.

“Fogging hanya membasmi nyamuk dewasanya saja, sedangkan jentik-jentik nyamuknya tidak terbunuh, dan fogging membasmi nyamuk hanya pada saat hari itu saja, besoknya bila ada nyamuk baru yang lahir dari jentik tidak akan terbunuh,” jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkan, dengan melaksanakan secara mandiri gerakan 3 M plus yakni menguras, menutup, menyingkirkan/mendaur ulang, dan menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan dapat membasmi perkembangan nyamuk dengue.

“Hal Ini dapat dilaksanakan secara rutin minimal seminggu sekali secara mandiri, sedangkan untuk fogging masal sudah dilaksanakan oleh pemerintah desa/kelurahan,” imbuhnya.

Eka Putra juga berharap masyarakat ikut aktif untuk menjaga kebersihan lingkungan serta menghindari adanya genangan di rumah atau pun wilayah sekitar rumah.

Selain itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk memantau tempat penampungan air yang potensial positif jentik secara berkelanjutan, memelihara ikan pemakan jentik, memakai lotion anti nyamuk, menggunakan kasa nyamuk pada setiap lubang ventilasi rumah, tidak membiasakan diri menggantung pakaian di sembarang tempat serta meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan.

“Mari bersama mencegah DBD, selain juga waspada penyebaran Covid-19,” tutup Eka Putra. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.