Penerapan PPKM, Pemotongan Hewan Kurban di Bangli Berlangsung Dua Hari

Pengurus MUI Bangli, Haji Yulidar. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 berpengaruh terhadap aktifitas warga muslim Bangli menyambut hari raya Idul Adha. Dengan adanya pembatasan proses pemotongan hewan kurban berlangsung selama dua hari. Sementara untuk menjamin kesehatan hewan kurban Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) menurunkan tim untuk memeriksa kesehatan hewan kurban.

Menurut Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangli Haji Yulidar bertalian dengan pelaksanaan PPKM, pihaknya bersama pengurus telah melakukan rapat, pada intinya mengikuti imbauan pemerintah. Dengan adanya pebatasan jumlah panitia kurban yakni maksimal  30 orang maka proses pemotongan hewan kurban dilakukan dua hari yakni tanggal 20-21 Juli 2021 bertempat di Masjid Agung Bangli.

Bacaan Lainnya

”Pembatasan dilakukan untuk mengindari terjadi kerumunan,” ujarnya, Minggu (18/7/2021).

Kata Ketua DPC PKB Bangli ini, pada situasi normal jumlah panitia kurban bisa mencapai 100 orang sehingga proses potong hewan kurban hanya berlangsung sehari yakni dimulai usai Shalat Idul Adha. “Untuk menghindari kerumunan hanya panitia dan petugas kesehatan hewan saja bisa masuk ke areal pemotongan kurban,” tegasnya. Demikian pula untuk Shalat Idul Adha juga dibatasi pesertanya.

Sementara untuk jumlah hewan kurban yang dipotong, kata H Yulidar jika mengacu data hingga hari ini (Minggu) untuk sapi sebanyak 10 ekor dan kambing 15 ekor. Untuk 1 ekor sapi dari Pemkab Bangli dan 1 ekor lagi bantuan presiden serta 8 ekor merupakan sumbangan dari warga. Sedangkan 15 ekor kambing merupakan sumbangan warga.

”Untuk sapi bantuan Presiden hanya Bangli dan Negara saja yang dapat,” ungkapnya seraya mengatakan untuk pelaksanaan dibarengi dengan penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 yang ketat.

Terpisah Kadis PKP I Wayan Sarma saat dikonfirmasi terkait pemeriksaan hewan kurban mengatakan untuk memastikan hewan kurban yang dipotong tersebut layak dikonsumsi pihaknya menurunkan tim kesehatan.

”Pemeriksaan Antemortem yakni sebelum hewan disembelih dan Post Mortem setelah hewan disembelih,” ujarnya.  Untuk petugas yang diturunkan sebanyak 8 orang.

Disinggung aktifitas pasar  hewan Kayuambua jelang Idul Adha, kata Kadis asal Desa/Kecamatan Tembuku ini, jika berkaca dari tahun sebelumnya memang ada peningkatan transaksi hingga mencapai 50 persen. ”Karena situasi PPKM tentu peningkatan tidak terlalu signifikan,” ujarnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.