Pendidikan Politik Kaum Muda Diharapkan Mampu Bentengi Tumbuh Kembangnya Politik Identitas

fbn bali
Pengurus Forum Bela Negara (FBN) Bali usai peringatan Hari Lahir Pancasila. (ray)

DENPASAR | patrolipost.com – Generasi milenial sebagai representasi generasi muda harus lebih aktif dalam politik untuk menegakkan etos politik berlandaskan Pancasila. Selain itu memerangi sikap-sikap intoleransi demi memperkuat nilai-nilai pluralisme melalui jalan politik dan untuk membentengi berkembangnya politik identitas.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Forum Bela Negara (FBN) Bali Agustinus Nahak SH MH saat Peringatan Hari Lahir Pancasila di Denpasar.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, sudah saatnya generasi milenial memperoleh pendidikan politik, yang mengajarkan nilai-nilai politik dan bernegara. Karena banyak keputusan politik akan berpengaruh ke berbagai sendi kehidupan. Kesadaran politik pada masyarakat bisa dimulai dari generasi mudanya lagipula generasi milenial masih ‘fresh’ pikirannya dan jauh lebih terbuka terhadap nilai-nilai kebangsaan karena belum terkontaminasi oleh paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

“Tidak heran, di panggung politik Indonesia, mereka banyak didekati tokoh-tokoh politik. Hanya saja, tingkat ketertarikan kaum milenial terhadap politik ternyata masih rendah. Hasil survei menunjukkan, bahwa 80 persen generasi muda atau milenial jarang membicarakan politik,” ungkapnya.

Untuk itu, FBN Bali mendorong inisiasi kegiatan yang bisa melibatkan mereka untuk menuangkan gagasan dan pandangan mereka mengenai wawasan kebangsaan dan bela negara. Faktanya, generasi milenial merupakan kelompok umur terbesar dalam komposisi pemegang hak pilih di Indonesia saat ini.

“Peringatan hari lahir Pancasila ini merupakan momentum terbaik untuk meningkatkan kesadaran kita semua, terutama generasi milenial sebagai kelompok umur terbesar dalam komposisi pemilih di Indonesia saat ini, agar senantiasa berpegang teguh pada Empat Pilar Kebangsaan sebagai dasar kehidupan kita sebagai bangsa multi-etnis, multi-agama, multi-budaya dan beragam kekhasan daerah,” kata Agustinus Nahak yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM DPD Partai Nasdem Bali ini. (007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.