Pemkot Denpasar Sukses Tunjukkan Eksistensi Endek di Pasar Fashion Dunia

Grand Final Duta Endek di Tahun 2019. 

DENPASAR | patrolipost.com – Pesatnya perkembangan endek kain tenun ikat khas Bali, membuat Pemerintah Kota Denpasar gencar melakukan upaya pelestarian hingga membawa tenun ikat endek ke kancah nasional dan internasional. Hingga beberapa kali endek berhasil menunjukkan esksistensinya di pasar fashion internasional, serta  endek digunakan brand Christian Dior pada pagelaran pekan mode fesyen Paris Fashion pada tanggal 29 September lalu.

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Ketua Dekranasda Denpasar Ny IA Selly Dharmawijaya Mantra mengungkapkan, Pemkot berhasil mengubah mindset masyarakat terhadap kain tenun endek. Terutama  kain tenun endek tidak hanya digunakan pada kegiatan upacara keagamaan, melainkan sudah mulai digunakan dalam berbagai kesempatan seperti sebagai seragam kerja pegawai, seragam sekolah, maupun sebagai busana sehari-hari. Kain tenun endek juga telah banyak  diminati dari berbagai kalangan diantaranya pejabat negara, para artis nasional, hingga wisatawan mancanegara.

Bacaan Lainnya

Sedangkan endek sebagai salah satu tenun ikat Bali yang memiliki ragam corak dan sejarah yang keberadaannya telah berkembang pesat sejak tahun 1985. Kemudian pada tahun 2005, Pemkot Denpasar menjadi yang pertama dalam memasyarakatkan kain endek dengan penggunaan kain endek di lingkungan Pegawai Pemkot Denpasar.

Lebih lanjut dikatakan, kain tenun endek adalah salah satu warisan budaya yang berwujud hasil karya manusia dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Sehingga Pemkot Denpasar melalui Disperindag dan menggandeng Dekranasda Kota Denpasar bersinergi untuk lebih gencar dalam pelestarian kain tenun endek guna memersuasi masyarakat menggunakan endek dalam keseharian sebagai fashion trend serta mengubah mindset masyarakat akan kain endek disebut kain kuno.

“Dari Denpasar nanti akan berdampak bangkitnya perajin-perajin endek di daerah-daerah lain,” ujar Rai Mantra.

Salah satu upayanya menggaet insan muda dalam pemilihan Duta Endek Kota Denpasar sejak tahun 2012 silam. Melalui Duta Endek Denpasar yang melakukan berbagai upaya dan telah menjadikan endek sebagai produk ekonomi kreatif unggul di Kota Denpasar. Serta upaya melalui berbagai gelaran event turut dilaksanakan seperti fashion show, lomba busana endek, dan lain sebagainya. Kemudian, pencapaian selama 8 tahun terselenggarakannya Pemilihan Duta Endek Kota Denpasar sampai Tahun 2019 ini, memperlihatkan peningkatan penjualan endek semakin melaju pesat dan penjualan pakaian endek pun ikut meningkat setiap tahunnya.

“Berperan sebagai Duta Endek Kota Denpasar tidak hanya menjadi trendsetter dalam berbusana, tetapi dapat menjadi wirausaha muda di Kota Denpasar yang mampu menciptakan produk-produk  dengan nilai jual tinggi produk ciptaannya seperti sabun cuci khusus endek, pakaian formal dan non formal, tas, sepatu, dan lainnya,” ungkap Rai Mantra.

Keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar dalam pelestarian kain tenun endek ini membawa angin yang segar bagi para desainer-desainer lokal. Bahkan beberapa desainer mancanegara dalam merancang karyanya memilih kain tenun endek sebagai dasar rancangannya.

Rai Mantra menyebutkan bahwa saat ini kain endek produk unggulan Kota Denpasar berhasil menginjakkan kakinya di pasar fashion internasional. Kain asal Pulau Dewata ini baru saja digunakan oleh brand fesyen terkenal yakni Christian Dior pada pagelaran pekan mode fesyen Paris Fashion pada tanggal 29 September lalu.

“Pemerintah Kota Denpasar dan Duta Endek Kota Denpasar sangat berbangga hati mendengar kabar baik bahwa kain endek tersebut sudah dapat dikenal luas oleh masyarakat dunia. Dengan adanya kain tenun endek di Paris Fashion Week tersebut, terbukti dan terbayar sudah bahwa Pemerintah Kota Denpasar dan Duta Endek Kota Denpasar berhasil dalam pelestarian kain tenun endek,” jelas Rai Mantra.

Sementara, Duta Endek Kota Denpasar, Lady Athalia mengatakan bahwa pihaknya sangat bangga karena endek telah menunjukkan esksistensinya hingga tingkat internasional. Meski sudah beberapa kali tampil di ajang internasional, namun pencapaian kali ini berbeda. Hal ini dikarenakan endek digunakan sebagai bahan utama karya dari brand ternama dunia (DIOR).

Hal senada juga disampaikan Duta Endek, AA Ngurah Surya Dharma Prayoga mengaku bangga akan tenun endek yang merupakan salah satu warisan budaya leluhur dikenal di kancah internasional hingga digunakan brand ternama Dior.

“Ketika saya melihat di salah satu postingan Begitu kuatnya daya tarik dari kain yang kita miliki ini, berkat keunikan corak warna dan cara pembuatannya serta para perajin yang tak pernah berhenti untuk melestarikan. Saya harap warisan seni dan budaya leluhur yang kita miliki ini dapat terus dilestarikan. Tugas kita sebagai generasi muda sudah sepatutnya mempertahankan dan melestarikan kain endek. Karena endek kita punya, kita pakai, dan kita bangga,” pungkasnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.