Paus Fransiskus: Konflik Israel-Hamas Telah Melampaui Perang

paus
Paus Fransiskus dalam audiensi umum di Lapangan Santo Petrus di Vatikan. (ist)

VATICAN | patrolipost.com – Paus Fransiskus mengadakan pertemuan terpisah dengan keluarga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dan warga Palestina yang memiliki keluarga di Gaza. Pada pertemuan tersebut, Paus Fransiskus mengatakan konflik Israel – Hamas telah melampaui perang dan menjadi “terorisme”. Demikian dikatakan paus Fransiskus pada audiensi umum di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Rabu (22/11/2023).

Berbicara dalam audiensi umum di Lapangan Santo Petrus tak lama setelah pertemuan di kediamannya, Paus Fransiskus mengatakan Dia mendengar langsung bagaimana kedua belah pihak menderita dalam konflik tersebut.

Bacaan Lainnya

“Inilah dampak perang. Tapi di sini kita sudah melampaui perang. Ini bukan perang. Ini terorisme,” katanya.

Ia meminta doa agar kedua belah pihak tidak terus-terusan terbawa hawa nafsu, yang pada akhirnya membunuh semua orang.

Duta Besar Israel untuk Vatikan Raphael Schutz mengatakan dia tidak ingin merujuk langsung pada apa yang dikatakan Paus tetapi membeberkannya dalam bentuk lain

“Ada perbedaan sederhana, satu pihak membunuh, memperkosa, dan tidak peduli dengan pihak mereka sendiri. Pihak lain sedang berperang untuk membela diri,” kata Raphael.

Schutz berbicara pada konferensi pers dengan keluarga Israel yang telah bertemu Paus. Sedangkan, keluarga-keluarga Palestina akan mengadakan konferensi pers pada Rabu malam.

Selama audiensi umum, sekelompok warga Palestina di antara kerumunan tersebut mengangkat gambar jenazah yang dibungkus kain putih dan sebuah plakat bertuliskan “Nakba berlanjut”.

Nakba adalah kata Arab untuk bencana dan mengacu pada pengungsian dan perampasan warga Palestina dalam perang tahun 1948 yang mengiringi berdirinya Israel.

Pertemuan tersebut dan komentar Paus Fransiskus terjadi beberapa jam setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata di Gaza. Gencatan senjata tersebut setidaknya berlangsung selama empat hari untuk mengizinkan masuknya bantuan dan membebaskan sedikitnya 50 sandera yang ditangkap oleh militan dengan imbalan setidaknya 150 warga Palestina yang dipenjara di Israel. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.