Partai Gerindra Buleleng Pilih Opsi 6 Dapil di Pileg 2024

gerindra nelayan
gKetua DPC Gerindra Buleleng Gede Harja Astawa bersama Semeton De Harja tengah menggalang poros kekuatan politik dengan kelompok Nelayan Manik Segara Desa Pengastulan, Minggu (27/11). (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Ketua DPC Partai Gerindra Buleleng Gede Harja Astawa mengatakan, soal usulan pemecahan daerah pemilihan (Dapil) oleh beberapa partai politik (Parpol) pihaknya tidak terlalu ambil pusing. Menurutnya, semua opsi yang ditawarkan bagi Gerindra akan sama saja, terlebih pihaknya telah melakukan pemetaan geopolitik di semua Dapil.

“Tidak masalah (Dapil) diubah. Gerindra akan tetap fight menghadapi konstelasi politik yang ada. Terlebih kami sudah melakukan pemetaan dari masing-masing Dapil. Jadi kami Gerindra Buleleng tidak masalah,” kata Harja, usai melakukan pertemuan dengan Kelompok Nelayan Manik Segara Pengastulan serta temu alumni dengan ‘Semeton De Harja’ Minggu (27/11-2022).

Bacaan Lainnya

Sebelumnya KPU Buleleng tengah menggodok Rancangan Penataan Daerah Pemilihan (Dapil) dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Kabupaten Buleleng, Pembentukan Badan AdHoc dan Tahapan Pencalonan. KPU KPU Buleleng merencanakan pelaksanaan satu kecamatan satu Dapil sehingga pemerataan pembangunan daerah bisa berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, 3 alternatif pemilihan Dapil yang sudah ditentukan sebelumnya bisa diefektifkan agar menjadi uji publik.

Adapun opsi untuk rancangan Dapil pertama yakni ada 6 Dapil dimana Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Tejakula menjadi satu Dapil, Kecmatan Gerokgak, dan Kecematan Seririt menjadi satu Dapil, Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Banjar menjadi satu Dapil, dan tiga Kecamatan lainnya seperti Buleleng, Sawan, Sukasada masing-masing satu Dapil.

Selanjutnya untuk opsi rancangan Dapil kedua yakni ada 7 Dapil dimana Busungbiu dan Seririt digabung menjadi satu Dapil, Tejakula dan Kubutambahan satu Dapil, sedangkan sisa lima Kecamatan masing-masing satu Dapil.

Lalu opsi ketiga yakni dari jumlah sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng masing-masing ada satu Dapil. Dari ketiga opsional itu jumlah kursi legislatif yang diperebutkan di pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang jumlahnya 45 kursi.

Namun demikian Harja mengaku telah melakukan konsolidasi dengan semua PAC termasuk pendapat dari Fraksi Gerindra di DPRD Buleleng. Sikap itu diambil untuk menghormati dinamika yang tengah berlangsung dalam menyongsong Pemilu legislatif mendatang.

“Kesimpulannya berapa pun dibentuk dapil kami dari Gerindra akan selalu siap. Namun di internal kami juga mempunyai opsi dan opsi kami memilih opsi 2019 yakni 6 Dapil,” imbuhnya.

Harja yang juga seorang advokat ini mengaku tidak keberatan terhadap putusan KPU nanti yang akan memilih opsi Dapil. Dan Gerindra Buleleng lebih memilih rancangan 6 Dapil disebabkan rancangan yang dimiliki sudah terbentuk dan tidak diperlukan perbuahan. Menurutnya, bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang sudah disusun akan terpengaruh oleh adanya perubahan Dapil. Masalahnya bacaleg  yang telah disusun berorientasi pada potensi di masing-masing Dapil.

“Ada bacaleg yang berpotensi dalam satu kecamatan namun memiliki akses pada kecamatan lain. Kendati demikian kalau Dapil harus dipecah ya kita tinggal memecah sesuai potensi, intinya kami no problem,” tandas Harja. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.