Palinggih Dasar Pura Manik Tirta Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta

Palinggih  Dasar yang terbakar. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Palinggih (tempat suci) Dasar di Pura Manik Tirta, Banjar Gunaksa ,Kelurahan Cempaga  terbakar bagian atapnya, Senin (2/2) sekita pukul 21.00 Wita. Akibat kejadian tersebut kerugian mencapai Rp 250 juta. Pasca kebakaran pengempon pura melangsungkan upacara Pecaruan Lan Dur Manggala Agung.

Klian adat Banjar Gunaksa Jro Mangku Anom saat dikonfirmasi membenarkan terjadi musibah kebakaran di Pura Manik Tirta. ”Yang terbakar bagian atap dari Palinggih Dasar,” ujarnya, Selasa (2/2/2021).

Bacaan Lainnya

Lanjut Jro Mangku Anom, kebakaran pertama kali diketahui oleh anggota pecalang yakni Yan Su yang waktu itu ingin mengecek krama yang melakukan pakemitan. Melihat kepulan asap dari atap palingih dasar, Yan Su langsung berteriak minta tolong,” ungkap Jro Mangku Anom.

Kata pria yang berprofesi sebagi guru ini, lantas warga berupaya mematikan api dengan cara menyemprotkan air menggunakan selang. Karena kepulan asap terus membesar dan takut merembet ke bangunan lain akhirnya menghubungi pemadan kebakaran. Selang 30 menit dua unit mobil Damkar dan 1 unit mobil tangki datang. Setelah berjuang hampir satu jam lebih api dapat dipadamkan.

”Memang proses pemadaman membutuhkan waktu, untuk menghindari palinggih roboh dan mengenai bangunan suci yang lain, sebelum penyemprotan bangunan palinggih disangga gunakan bambu,” ungkapnya.

Disinggung langkah yang dilakukan pasca kebakaran, pihaknya langsung bertanya kepada yang disucikan Ida Peranda Griya Jaksa, Banjar Pande, Kelurahan Cempaga. ”Menurut beliau musibah yang terjadi termasuk “Geni Baya”dan bangunan harus dilebur,” ujarnya.

Lanjut Jro Mangku Anom, bertalian dengan piodalan di Pura Kehen yang jatuh pada Bude Kliwon Sinta sesuhunan lunge, maka hari ini (Selasa) dilangsungkan pecaruan lan Dur Manggala Agung.

Lantas untuk rencana pembangunan, pihaknya akan melakukan paruman dengan melibatkan seluruh klian untuk membahas rencana tersebut.

”Kemungkinan pembanguan dilakukan usai piodalan di Pura Kehen, rentan waktu tiga bulan sebelum pujawali di Pura Manik Tirta yang jatuh pada Sukra Kliwon Pujut bangunan palinggih sudah kelar,” jelasnya seraya menambahkan estimasi biaya berkisar Rp 250 juta sudah inklud dengan biaya upacara.

Sementara untuk penyebab kebakaran dari dugaan aparat kemungkinan dari sisa sampah yang dibakar yang tertiup angin kemudian mengenai atap palinggih dasar berbahan ijuk. ”Itu baru dugaan awal, yang jelas belum diketahui pasti penyebabnya,” sebutnya.

Terpisah Kapolsek Kota Bangli Kompol I Made Adi Suryawan mengatakan untuk penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan petugas. Memang  sekitar 15 meter dari lokasi pura ada warga yang membakar sampah, di salah satu sisi di bangunan palinggih juga melintang kabel listrik. Belum jelas penyebabnya, petugas masih melakukan pendalaman,” ujar Kompol  Made Adi Suryawan. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.