Nakhoda Bali Hai Ngaku Rampok Money Changer karena Kehabisan Uang

DENPASAR | patrolipost.com – Pelaku perampokan money changer, Rochmat Reni Rianto alias Komet (48) mulai buka-bukaan. Kepada petugas, ia mengaku nekat melakukan rampok membawa senjata di money changer PT Azzara Maulana milik Rudi Hartono (43) lantaran tidak memiliki uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Meski demikian, penyidik Polsek Denpasar Timur tidak mudah mempercayainya. Sebab, kronologis kejadian dan modus yang dilakukan itu, diduga ia sudah terlatih dan sudah kerap melakukan aksi tersebut. Karena itu polisi terus dalami keterangannya. Selain itu, penghasilannya sebagai nakhoda kapal pesiar lumayan besar.

Informasi yang dihimpun patrolipost.com mengatakan, polisi masih mendalami keterangan Komet yang mengaku nekat merampok lantaran terpaksa karena tidak memiliki uang lagi.

“Dia awalnya pura-pura bingung kayak orang tak waras. Tapi belakangan dia ngaku tidak memiliki uang sehingga aksi nekat itu dipilihnya,” ungkap seorang di lingkungan Polsek Denpasar Timur.

Diduga kuat ia sudah melakukan pengecekan ke lokasi beberapa hari sebelumnya. Beruntung uang sebanyak Rp 50 juta gagal dibawa kabur oleh pria asal Jawa Tengah ini.

Kronologis kejadian, usai kerja sebagai nakhoda, ia mencari penginapan di kawasan Suwung. Setelah check in, ia langsung bergegas ke TKP. Di sana, terdapat dua orang karyawan, Yonita Djaralodu (27), warga Jalan Anyelir, Nomor 19 Denpasar dan Aprianus Huru Hadi (26) warga Jalan Glogor Carik Gang Amerta, Denpasar. Pelaku lalu masuk dan langsung melepaskan tembakan awal ke kaca ruangan. Setelah itu menodongkan senjata mengancam saksi Aprianus Huru Hadi.
“Dia bilang keluarkan uangmu, atau saya tembak. Karena ketakutan, uang Rp 50 juta itu langsung dikeluarkan. Saat hendak menerima uang, seorang karyawan wanita langsung memukul tangan pelaku yang memegang senjata sehingga terjadi saling baku hantam. Pria tersebut sempat menembak, namun tembakan itu ditepis oleh karyawan wanita tersebut sehingga mengarah ke plafon,” terangnya.

Kedua karyawan itu terus melakukan perlawanan sembari berteriak minta tolong ada perampokan. Mendengar teriakan itu, tukang parkir di pertokoan yang tak jauh dari TKP bernama Nyoman Yasa, langsung mendekat. Selain itu, anggota Brimobda Polda Bali Brigpol I Gusti Made Agus Tena yang sedang melintas langsung merapat dan memberi bantuan.

Anggota Brimob ini langsung melumpuhkan pelaku dan mengamankan senjata pistol air shoftgun beserta gotri. Brigpol I Gusti Made Agus Tena lalu menghubungi Mako Brimob via telepon untuk meminta bantuan. Setelah itu, pelaku serta barang bukti dan kendaraan yang dibawa pelaku, diamankan ke Mako Brimob.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur Iptu Reza Hafidz Dwi Saputro mengatakan, pihaknya masih dalami keterangan pelaku. Pun dengan mencari tahu sejak kapan senjata itu dibeli. Termasuk modus yang sebenarnya.

“Ya, kami sudah amankan barang bukti berupa satu pucuk air shoftgun, tiga stiker lakban, dua buah handphone, satu jam tangan, sepeda motor DK 2603 ZP dan uang tunai Rp 50 juta. Kami masih dalami keterangan pelaku,” ujarnya. (ray)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.