Menteri ESDM RI Sampaikan Pilar Penting dalam Percepatan Transisi Energi di Kawasan Asean

menteri esdm
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Dadan Kusdiana dan Corporate Affairs Manager ACE & Ketua AEBF 2023 Dr Andy Tirta saat konferensi pers. (maha)

NUSA DUA | patrolipost com –  Negara anggota Asean wajib meningkatkan teknologinya, kemampuan, kapasitas, dan keahlian untuk mendukung target transisi energi, sekaligus target  Asean Plan of Action of Energy Cooperation (APAEC).

Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Republik Indonesia Arifin Tasrif dalam forum The 41st Asean Ministers on Energy Meeting (AMEM-41) dan Asean Energy Business Forum (AEBF) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Kamis (24/8/2023).

Bacaan Lainnya

Gelaran internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Asean Centre for Energy (ACE) yang diikuti Menteri Energi se-Asean itu untuk mendorong dan mempercepat transisi energi yang berkelanjutan.

“Komitmen ini menjadi pondasi menuju NZE dan juga menjadi pedoman untuk kebutuhan sepert teknologi, pembiayaan, infrastruktur dan lainnya,” kata Arifin Tasrif.

Infrastruktur yang menghubungkan jalur pasokan energi di kawasan Asia Tenggara jadi kunci penting untuk transisi energi. Selain transisi energi bersih untuk mencapai target NZE, kata Arifin Tasrif, hal yang tak kalah penting dari isu energi yang krusial adalah ketahanan dan keamanan dan akses. Pilar-pilar itu akan mempercepat konektivitas energi untuk mencapai pertumbuhan Asean yang berkelanjutan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Dadan Kusdiana mengatakan, interkoneksi akan mempercepat transisi energi di kawasan Asean.

“Masing-masing negara ini punya keunikan sendiri, dimana untuk mencapai ketahanan energi berkelanjutan di Asean melalui energi bersih, stabil dan terjangkau,” kata Dadan Kusdiana.

Dadan menambahkan, kemitraan baru itu untuk memastikan transisi energi yang adil dan terjangkau untuk seluruh masyarakat di tingkat kawasan.

Sementara, Corporate Affairs Manager ACE & Ketua AEBF 2023 Dr Andy Tirta menambahkan, forum dirancang untuk mendorong kolaborasi di antara negara-negara Asean dalam mengatasi tantangan yang muncul di sektor energi. Forum AEBF 2023 membahas sejumlah topik terkait rencana aksi Asean untuk Kerja Sama Energi (APAEC) Tahap II: 2021 – 2025.

“Mengamankan masa depan Asean membutuhkan investasi energi yang signifikan. Upaya Asean Center of Energy (ACE) untuk mempromosikan investasi semacam ini patut diapresiasi,” kata Andy Tirta.

AEBF 2023 mengangkat topik ‘Mempercepat Konektivitas Energi untuk Mencapai Pertumbuhan Asean yang Berkelanjutan’. Dalam forum itu keketuaan Indonesia memegang peran penting membuka jalan bagi pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan.

Event yang digelar di Nusa Dua itu juga dimeriahkan Green Transport Rally. Reli hijau dalam mengampanyekan energi bersih itu menempuh rute Jakarta-Surabaya dan Bali. Sejumlah armada kendaraan ramah lingkungan berpartisipasi dalam reli ini. Termasuk kendaraan berbahan bakar biodiesel, kendaraan listrik (EV), dan kendaraan listrik hibrida (HEV).

Forum The 41st Asean Ministers on Energy Meeting (AMEM-41) dan Asean Energy Business Forum (AEBF) 2023 diselenggarakan pada 24 hingga 26 Agustus 2023. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.