Libur Natal, Kunjungan Wisatawan di Desa Penglipuran Membludak

desa penglipuran
Kunjungan wisatawan di Desa Tradisional Penglipuran. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Memasuki libur Natal, kunjungan wisatawan ke objek desa tradisional Penglipuran menunjukan peningkatan yang signifikan. Dimana dalam sehari bisa tembus 5.000-an wisatawan domestik. Dipastikan lonjakan kunjungan masih akan berlangsung hingga Tahun Baru nanti.

Manajer Objek wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa menjelaskan, pada hari biasa kunjungan 2.000-2.500 wisatawan per hari, namun libur Natal ini bisa mencapai 5.500 wisatawan. Wisatawan yang berkunjung didominasi wisatawan domestik.

Bacaan Lainnya

“Kami optimis masih akan ada lonjakan kunjungan ke Desa Wisata Penglipuran,” jelasnya.

Pihaknya telah melakukan persiapan mengingat akan terjadi lonjakan kunjungan wisatawan. Dimana  pengelola berkolaborasi dengan pihak Kepolisian untuk penanganan masalah keamanan bagi wisatawan yang berkunjung.

“Kami kolaborasi dengan Kepolisian, pecalang dan pihak Desa Adat Penglipuran untuk memberikan rasa nyaman bagi wisatawan. Untuk pecalang saja kami libatkan 20 orang, tersebar di sejumlah titik untuk mengarahkan wisatawan,” ujarnya.

Dikatakan pula, untuk menyambut wisatawan, pihak pengelola menyiapkan atraksi budaya. Atraksi budaya dihandle oleh seka truna truni (STT). Menyambut Natal dan tahun baru, pihaknya menyelenggarakan simbar kontes. Simbar kontes dihandle oleh komunitas simbar di Desa Adat Penglipuran.

“Kontes simbar ini sedang tren, kami juga ingin memfasilitasi UMKM di Desa Penglipuran ini serta memberikan wadah untuk anak-anak muda,” ujarnya.

Ke depan diharapkan Desa Penglipuran masih menjadi objek wisata favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. Seiring dengan itu tentu pengelola juga akan melakukan peningkatan SDM.

“Besar harapan kami, pengunjung juga ikut menjaga kebersihan Desa Penglipuran,” harapnya.

Di sisi lain, salah satu pengunjung Madiono mengatakan jika dirinya baru kali ini datang ke Penglipuran. Dia sangat terkesan dengan keasrian Desa Penglipuran.

“Kami datang bersama rombongan. Kunjungan kami mengawali dari sini (Penglipuran). Ini bisa jadi percontohan untuk desa lainnya,” kata pria asal Jember ini. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.