Anggaran Tidak Mencukupi, Pembangunan Jembatan Gantung Cekeng-Penglipuran Ditunda

survei
Petugas dari Satker P2 JN saat turun melakukan survai lokasi pembangunan jembatan Cekeng- Penglipuran beberapa bulan yang lalu. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Banjar Cekeng, Desa Sulahan, Susut  dengan Desa Penglipuran Kelurahan Kubu, Bangli ditunda. Penundaan pembangunan jembatan tersebut karena keterbatasan anggaran.

Kepala Dinas PUPR Perkim Bangli Dewa Ngakan Ketut Widnyana Maya saat dikonfirmasi  kelanjutan  pembanguan jembatan Cekeng-Penglipuran mengatakan pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan dua wilayan antara banjar Cekeng dengan Desa Penglipuran terpaksa ditunda karena  anggaran yang tidak mencukupi.

Bacaan Lainnya

Kata Dewa Maya rencana awal pembangunan jembatan gantung tersebut memanfaatkan dana dari reward atas raihan prestasi Dinas PUPR Bangli yang meraih juara II tingkat nasional dalam pengelolaan jalan dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.

“Atas raihan prestasi tersebut Kabupaten Bangli mendapat reward jembatan gantung, yang jika dinominalkan sekitar Rp 6 miliar,” ujarnya, Minggu (24/9/2023).

Lanjut Dewa Maya sebagai bentuk tindak lanjut pembangunan jembatan gantung tersebut, petugas dari Satker pusat telah turun ke lokasi melakukan survei. Dari hasil perencanaan yang dilaksanakan Kementerian PUPR lewat Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) dibutuhkan anggaran yang cukup besar untuk membangun jembatan tersebut, sehingga diputuskan pembangunan ditunda untuk sementara waktu.

”Butuh anggaran Rp 13 miliar untuk membangun jembatan tersebut. Sementara anggaran yang tersedia Rp 6 miliar. Karena keterbatasan anggaran maka pembanguan jembatan ditunda untuk sementara waktu,” kata Kadis asal Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Bangli ini.

Lantas anggaran dari reward tersebut nanti pemanfaatannya akan dialihkan untuk kepentingan yang lain. Dari pihak Kementerian diarahkan pemanfaatannya untuk pengadaan alat berat.

“Ini sedang berproses dan sedang dibahas terkait ketersedian kandungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan sudah barang tentu atas persetujuan bapak Menteri (PUPR),” tegas Dewa Maya.

Terpisah Kabid Sarana dan Prasarana Dinas PUPR Perkim Bangli  I Putu Agus Yuda Antara tidak memungkiri beberapa alat berat usianya sudah uzur seperti jenis Wheel Loader dan Ekskavator. Untuk Wheel Loder kerap kali diturunkan di saat ada musibah bencana alam. Dengan topografi Kabupaten Bangli yang ada di ketinggian sering kali dilanda musibah tanah longsor.

“Jika terjadi bencana alat berat sering diturunkan untuk evakuasi,” ujarnya.

Pihaknya tidak memungkiri melihat kondisi alat berat yang sudah tua, sering kali alami kerusakan. ”Adanya rencana pengadaan alat berat tentu akan dapat meningkatkan /percepatan pelayanan kepada Masyarakat yang mengalami musibah,” ujarnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.