Lalin Macet Parah, Puspa Negara: Sudah Saatnya Bali Membangun Flyover

wayan puspanegara
Wayan Puspa Negara. (ist)

KUTA | patrolipost.com – Kemacetan di Bali khususnya Bali Selatan semakin parah dari tahun ke tahun, apalagi menjelang akhir tahun. Kemacetan lalu lintas yang terjadi tidak luput dari perhatian seorang tokoh di Bali Selatan, Wayan Puspa Negara.

Kepada patrolipost.com, Sabtu (30/12/2023), Puspa Negara yang merupakan mantan anggota DPRD Badung mengatakan dengan tegas, Bali (Selatan) perlu perubahan seiring dengan semakin berkembangnya kunjungan wisatawan Mancanegara (wisman) dan domestik.

“Sungguh sangat memprihatinkan, di tengah masa recovery pariwisata pasca pandemi Covid-19, pertumbuhan kunjungan Wisman maupun Wisdom mulai membaik.  Target kunjungan Wisman sampai akhir tahun 2023 sebanyak 4,5 juta. Namun kunjungan wisman bahkan akan melampaui target hingga 4,8 juta di akhir November 2023,” jelas Puspa Negara.

Menurut Puspa Negara yang sekarang menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPRD Badung dari Partai Gerindra nomor urut 2, kunjungan wisatawan akan terus bertambah sampai malam pergantian tahun.

“Diperkirakan akan mencapai 5,5 juta Wisman sampai 31 Desember 2023, sedangkan Wisdom meningkat tajam, bahkan dari data ASDP Gilimanuk lebih dari 1/4 juta jiwa,” jelasnya.

Akibatnya, kata Puspa Negara, lalu lintas di Bali Selatan dan di beberapa destinasi wisata mengalami kemacetan parah, bahkan Jalan Toll Bali Mandara macet hingga ke arah Bandara.

“Demikian juga By pass Ngurah Rai arah airport macet total, bahkan tampak beberapa Wisman yang menuju bandara terpaksa turun dari mobil dan jalan kaki ke airport. Sungguh memprihatinkan, hal ini menampar wajah destinasi kita,” ungkapnya.

Lanjut Puspa Negara, Pemprov Bali dan Pemda Badung harus segera mengambil langkah langkah strategis terkait perluasan infrastruktur Jalan. Jalan dan akses di destinasi wisata alami kemacetan sangat parah.

“Lihatlah kawasan Kerobokan, Berawa, Batubelig, Petitenget, Pipitan, Canggu, Munggu, Cemagi hingga Seseh. Macet dan selalu macet parah, demikian juga di Bali Selatan seperti  jalan Uluwatu 1 dan 2 juga macet parah ke arah Pecatu, Ungasan hingga Kampial,” tuturnya.

Puspa Negara berharap, Pemda Badung dan Pemprov Bali harus bertindak mencari solusi. Menurutnya, kondisi seperti itu jangan dibiarkan berlarut larut. Jangan hanya membangun dengan Hibah, Bansos dan BKK yang bukan merupakan urusan wajib.

“Ayo benahi Infrastruktur Jalan, kabel semrawut, kemacetan, hingga penataan estetika kawasan agar destinasi kita tidak ditinggalkan. Usul saya segera dibuat Master Design Infrastruktur aksesibilitas yang world class, sudah saatnya di kawasan tertentu dibangun tambahan Under Pass di simpang simpang yang ramai. Demikian juga sudah waktunya dibangun Jalan Layang (Flyover) menuju Bandara, menuju Kuta, menuju Uluwatu, menuju Nusa Dua, menuju Tanjung Benoa, menuju Ungasan, menuju Denpasar dan Menuju Sanur,” paparnya.

Menurut Puspa Negara,  pembangunan jalan layang tidak menghabiskan banyak lahan. Hanya saja perlu dimusyawarahkan dengan para ahli  agama, adat & budaya Bali, agar tidak menabrak harmonisasi alam yang sudah tertata dan terjaga.

“Bagi saya, sudah saatnya di Bali dibangun Flyover untuk memecah kepadatan arus kendaraan di kawasan tertentu yang dimungkinkan dalam tatanan yang tidak menabrak  agama, adat dan budaya Bali,” kata Puspa Negara sambil menambahkan, penguatan regulasi terkait peraturan lalu lintas demi menjaga stabilitas kunjungan wisatawan ke destinasi wisata. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.