Kodam IX/Udayana Kirim 484 Satgas Percepatan Pembangunan Huntap ke NTB

Sebanyak 484 anggota Satgas Percepatan Pembangunan Huntap dikirim ke NTB, Jumat (28/2/2020).

DENPASAR – patrolipost.com – Menjadi suatu kebanggaan bagi TNI bisa bersinergi dengan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dalam percepatan pembangunan daerah pascabencana alam di Nusa Tenggara Barat (NTB). Termasuk dalam hal tugas percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) pascagempa di wilayah tersebut.

Demikian dikatakan Asisten Operasi (Asops) Kasdam IX/Udayana Kolonel Inf Rachmad Zulkarnaen, dalam amanatnya pada Apel Pemberangkatan Satgas Percepatan Pembangunan Huntap Pascabencana NTB yang digelar di Pelabuhan Pelindo III Benoa, Denpasar, Jumat (28/2/2020).

Bacaan Lainnya

Personel yang diberangkatkan ke NTB kali ini adalah dari kesatuan Yonzipur 18/Yudha Karya Raksaka (YKR), Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara (GN), dan Denkav 4/Simha Pasupati (SP). Total ada 484 personel yang diberangkatkan ke NTB menggunakan KRI Teluk Bintuni 520.

“Jaga kondisi fisik dan kesehatan masing-masing personel, perhatikan faktor keamanan dan keselamatan, baik selama pergeseran pasukan maupun saat melaksanakan tugas. Serta pastikan semuanya aman dan jangan ada korban sia-sia,” harap Asops, seraya menegaskan bahwa jangan pernah menganggap kecil dan sepele tentang keamanan dan keselamatan kerja.

Melalui prinsip pencegahan kecelakaan dan pengendalian risiko di lingkungan kerja, maka setiap aktivitas pekerjaan harus memenuhi standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). “Perlu diwaspadai pada saat serpas, pastikan semuanya aman dan perhatikan faktor keamanan, begitupula pada saat bertugas. Jangan menganggap itu hal yang sepele, karena segala bentuk kecelakaan kerja bisa terjadi apabila kita tidak berhati-hati dan waspada,” ujar Asops.

Terkait spesialisasi personel, Asops berpesan kepada para personel yang memiliki spesialisasi di bidang bangunan dalam hal ini Corps Zeni, agar membimbing rekan-rekannya yang dari corps lainnya saat tugas dalam pengerjaan rehabilitasi dan rekostruksi hunian tetap di NTB nanti.

“Untuk yang dari Zipur, tolong ajari rekan-rekan kalian yang dari Batalyon lainnya, begitupun yang dari Batalyon lainnya juga harap diperhatikan apa yang diajarkan rekan kita dari Zipur,” saran Asops, sembari menambahkan, tugas merupakan suatu kehormatan ini masih menjadi kepercayaan rakyat dan negara kepada TNI untuk menyelesaikannya.

Sebab, masih ada pekerjaan rehab rekon di NTB yang harus diselesaikan sesuai permintaan, baik dari pemerintah daerah maupun pusat. Sesuai perintah dari Komando Atas, tugas ini diberikan dan dilaksanakan hingga akhir Maret 2020, namun apabila masih belum tuntas, kemungkinan akan diperpanjang lagi.

Menurutnya, hal ini tidak menjadi suatu masalah, karena TNI selalu siap untuk ditugaskan. “Segera beradaptasi dengan lingkungan setempat, jaga silaturahmi, jaga nama baik Kodam IX/Udayana, dan jangan ada pelanggaran sekecil apapun. Satgas sebelumnya dinilai bagus, baik dari pemerintah pusat maupun TNI AD, jadi satgas yang ini harus lebih baik lagi,” harap Asops.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Dandim 1611/Badung, Danpomdam lX/Udayana, Kasrem 163/Wira Satya, beberapa Asisten Kasdam IX/Udayana (Waasintel, Waasops, Waaspers, dan Waaster), serta Danyonzipur 18/YKR, Danyonif Mekanis 741/GN, dan Dandenkav 4/SP. (246)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.