Kisah Pasien Positif Covid-19 Terlama yang Sembuh di RSUP Sanglah Denpasar

Pasien sembuh positif Covid-19 Emalia Mawar (47).

DENPASAR | patrolipost.com – Salah satu pasien terlama di RSUP Sanglah bernama Emalia Mawar yang terinfeksi positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh. Perempuan yang berusia 47 tahun ini membagikan kisahnya selama dirawat di Ruangan Isolasi Nusa Indah, RSUP Sanglah Denpasar, Senin (27/4/2020).

Emalia Mawar mengklaim bahwa dirinya merupakan pasien terlama di RSUP Sanglah Denpasar.

“Saya dirawat di ruang Nusa Indah lantai 2, saya merupakan pasien terlama di sana,” katanya, Senin (27/4/2020).

Emalia Mawar menerangkan awal mulanya terkena covid-19 karena memiliki riwayat perjalanan keluar negeri. Setelah 2 minggu kembali dari luar negeri, Emalia tidak pernah bertemu dengan orang lain kecuali suaminya.

“Dan setelah saya dinyatakan positif beberapa anggota keluarga saya termasuk suami saya dites dan hasilnya sehat-sehat saja,” terangnya.

Emalia Mawar mengatakan yang dirasakan pertama kali saat dirinya divonis positif Covid-19 adalah rasa sedih dan menakutkan.

“Karena banyak sekali yang beredar di masyarakat bahwa penyakit ini akan berakhirnya  pada kematian,” ungkapnya.

Adanya paradigma dari masyarakat tersebut yang menyatakan bahwa seseorang yang terkena Covid-19 akan menjadi penular atau carrier bagi yang lainnya.

Sementara itu, gejala awal yang dirasakan  Emalia pertama kali adalah demam tinggi dan pusing, namun tidak disertai batuk. Kemudian, pada beberapa hari berikutnya Emalia mengalami batuk dan sesak nafas.

“Itu hal yang menakutkan bagi saya, akhirnya saya pergi ke Sanglah hospital. Disana saya melakukan cek darah dan rontgen toraks. Dan dari sanalah saya dinyatakan terjangkit pneumonia,” tuturnya.

Selanjutnya, Emalia mengisolasi diri di rumah selama 5 hari, tetapi tidak ada kemajuan hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke RSUP Sanglah.

“Dan di Sanglah saya mengikuti tes swab dengan PCR lalu diopname. Saat sampel swab yang pertama dan yang kedua keluar saya dinyatakan positif Covid-19,” tambahnya.

Setelah dinyatakan positif terjangkit Covid-19 selanjutnya dia menjalani perawatan dan diisolasi sesuai protokol penanganan pasien Covid-19. Berkat semangat dan keinginan untuk sembuh, akhirnya Emalia berhasil melewati masa-masa sulit tersebut.

Emalia mengucapkan terima kasih kepada para tim medis dan para dokter maupun perawat yang telah merawatnya dan memberikan fasilitas terbaik selama dirinya menjadi pasien di ruang isolasi.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih terhadap para tim medis oleh dokter perawat yang telah merawat saya, serta memberikan spirit dan semangat kepada saya untuk melawan penyakit ini,” imbuhnya.

Emalia berharap ke depannya, khususnya untuk masyarakat Bali yang mengalami hal-hal atau gejala Covid-19 agar segera periksakan diri ke rumah sakit dan untuk yang sehat tetap stay di rumah guna memutus rantai penularan penyakit Covid-19. Sedangkan bagi maskyarakat yang memang harus keluar rumah diwajibkan untuk menggunakan masker dan rajin mencuci tangan.

“Jadi untuk pasien yang terkena covid-19 jangan takut, bahwa kita dapat melewati semua itu dan kita dapat kembali sehat. Dan juga untuk pemerintah pusat dan daerah saya mengucapkan terima kasih untuk segala fasilitas yang diberikan kepada kami, hingga kami dan kita sama-sama dapat melalui wabah Covid-19 ini dengan bergandengan tangan. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.