Ketut Suadnyana Terpilih Secara Aklamasi Nakhodai Pasemetonan Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas

Kadis DLHP Klungkung, I Ketut Suadnyana terpilih secara aklamasi menakhodai Pasemetonan Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung yang juga mantan Kabag Humas Setda, I Ketut Suadnyana SPd MSi akhirnya secara aklamasi didaulat menakhodai Pasemetonan Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas. Keputusan tersebut diambil para sentana Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas dalam pelaksanaan Maha Sabha yang dilaksanakan di Balai Budaya Kabupaten Klungkung, Jumat (12/2/2021).

Warga Pasemetona Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas mampu menelorkan memilih secara aklamasi seorang pimpinan Pasemetonan Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas untuk membawa umat lebih bersinergi mempererat tali persaudaraan Pasemetonan Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas dimanapun berada serta mampu menjadi pilar tegaknya NKRI kedepan.

Sementara itu usai dikukuhkan menakhodai Pasemetonan Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas, I Ketut Suadnyana dalam bincang dengan awak media mengatakan Maha Sabha ini digelar berdasarkan AD/ART warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas dengan tujuan untuk mempererat persaudaraan pratisentana Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas di seluruh Indonesia, selain juga untuk membentuk kepengurusan Pusat.

Menurutnya hingga saat ini ada pengurus Pura Kawitan, Pura Dadia sebanyak 158 dadia yang tersebar di Bali, Lombok, Kalimantan dan Sumatera,” kata Suadnyana seraya menyatakan Maha Sabha ini digelar untuk memastikan jalannya Dharma Agama dan Dharma Negara warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas dengan mengangkat tema ‘Melalui Maha Sabha Kita Kembangkan Jiwa dan Semangat untuk Membangun Bali Menuju Sat Kerthi Loka Bali dengan Spirit Bhakti, Satya, Wirang’.

“Selaku Ketua Umum yang terpilih secara aklamasi oleh Maha Sabha I Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas menghaturkan terima kasih dan penghargaan kepada Gubernur Bali atas kehadirannya serta membuka secara langsung kegiatan Maha Sabha Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas ini, Ucapan terima kasih kepada Bupati Klungkung yang diwakili oleh Sekda Klungkung yang telah memfasilitasi kegiatan ini, Kopolisian Polsek Kota Semarapura, Ide Dalem Semara Putra Pengelingsir Puri Klungkung, Kelian Dadia sejebag Bali lan Nusantara dan seluruh peserta Mahasabha yang hadir di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya. Dalam Pelaksanaan Maha Sabha ini semua peserta telah melaksanakan protokol kesehatan serta menjalani rapid test antigen untuk memastikan para peserta dalam keadaan sehat tidak terkena Covid-19, selain itu kegiatan ini diselenggarakan dan diikuti juga secara virtual oleh warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas,” tutupnya.

Sebagai bentuk apresiasi penghargaan setelah dirinya didaulat menakhodai Pasemetonan yang sudah ditetapkan oleh Maha Sabha Sira Arya Gajah Para Betara Sira Arya Getas, lebih jauh dia menyampaikan beberapa hal kaitannya dengan Pasemetonan. Semoga dengan terlaksananya Maha Sabha bisa dijadikan sebuah momentum untuk semakin merekatkan serta menjadikan Pretisentana Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas semakin kuat serta memiliki dedikasi yang tinggi untuk senantiasa selalu ‘Ngayah’ kepada Ide Bhatara Kawitan serta tidak melupakan jati diri sebagai pratisentananya.

Pengurus yang baru disahkan oleh Maha Sabha nantinya bisa melaksanakan amanat yang diberikan oleh seluruh Warga Sira Arya Gajah Para Betara Sira Arya Getas untuk menjadikan Pasemetonan dari Sabang sampai Meraoke bisa berkolaborasi untuk menyatukan seluruh Pratisentana Ide Bhatara Lelangit.

Siapa yang melahirkan, siapa yang menurunkan dan keluhuran utamanya jangan sampai melupakan namun terus dipererat sampai jaman. Menabung Karma di Jalan Darma sesuai dengan keyakinan spirit yaitu bakti kepada leluhur, Satya dengan identitas dan Wirang kepada Semeton. Dalam kesempatan ini juga saya memohon maaf yang sebesar besarnya apabila selama pelaksanaan Maha Sabha ada hal-hal kurang berkenan serta kekeliruan yang dilakukan,’’ tutup Suadnyana. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.