Kasus Penganiayaan, AKBP Achiruddin Berulang Kali Peluk Anak saat Rekonstruksi

akbp achiruddin 333333
AKBP Achiruddin berpelukan dengan anaknya, Aditya Hasibuan saat rekonstruksi terkait kasus penganiayaan, Senin (8/5/2023). (ist)

MEDAN | patrolipost.com – AKBP Achiruddin dan anaknya Aditya Hasibuan dihadirkan dalam rekonstruksi kasus penganiayaan kepada Ken Admiral. Selama rekonstruksi, Achiruddin tampak berkali-kali memeluk anaknya itu. AKBP Achiruddin hadir dengan mengenakan rompi tahanan berwarna oranye, sedangkan Aditya memakai baju tahanan berwarna merah.

Momen keduanya berpelukan tampak terjadi berkali-kali selama rekonstruksi. Salah satunya saat mereka memperagakan adegan seusai penganiayaan tersebut terjadi.

Aditya tampak memeluk Achiruddin yang saat itu tengah duduk. Keduanya berpelukan hampir selama 9 detik. Saat itu, Aditya juga tampak sambil mengusap-usap punggung ayahnya.

Pada adegan lain, keduanya juga tampak berpelukan saat penyidik tengah melakukan persiapan adegan rekonstruksi. Mereka juga tampak saling mengobrol.

Achiruddin mengaku sedih dengan kasus yang dialaminya dan anaknya. Apalagi keduanya harus menjadi tersangka dan mendekam di tahanan atas kasus tersebut.

“Sedihlah, bagaimana punya anak begitu, sama- sama didudukkan di situ (saat rekonstruksi),” ujar Achiruddin usai rekonstruksi, Senin (8/5/2023).

Saat berpelukan itu, Achiruddin mengaku turut memberikan pesan kepada anaknya agar tetap berzikir.

“Zikir ya nak,” ujar Achiruddin menirukan perkataannya kepada Aditya.

Untuk diketahui, aksi penganiayaan itu bermula pada 21 Desember 2022 lalu. Namun, video kekerasan itu baru viral di media sosial pada Selasa (25/4) usai diunggah akun Twitter @mazzini_gsp.

Setelah viral, Polda Sumut pun langsung melakukan konferensi pers dan menetapkan Aditya Hasibuan (AH) sebagai tersangka.

Selang beberapa waktu, Achiruddin juga ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus itu. Selain itu, Achiruddin juga dipecat dari Polri buntut dari kasus tersebut. Achiruddin terbukti melanggar kode etik karena membiarkan penganiayaan itu terjadi. (305/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.